Kebutuhan untuk mengedit video maupun foto sebagai tugas dari sekolah terkadang memunculkan kesenjangan tersendiri. Adan yang orang tua yang mampu membantu membuatkan tugas sang anak dengan sangat bagus, ada juga yang kacau balau, apa adanya.
Ketersediaan waktu dan tingkat pengetahuan orang tua juga bisa memunculkan kesenjangan tersendiri. Pada masa pelaksanaan PJJ, dalam komunikasi antar grup orang tua maupun guru akan sangat nampak bagaimana ada orang tua yang tidak punya cukup waktu untuk mendampingi anak, ada juga orang tua yang selalu mendampingi anaknya.Â
Ada orang tua yang sangat pintar sehingga bisa membantu semua tugas anak, banyak juga orang tua yang pas-pasan sehingga harus kalang-kabut ketika diminta membantu tugas anak.
Tak heran jika di situs-situs internet, bermunculan bermacam kisi-kisi penyelesaian, pembahasan tugas atau kunci jawaban dari tugas-tugas yang diberikan guru kepada anak sesuai schedule yang telah ditetapkan pemerintah dalam PJJ. Situs-situs yang boleh jadi mencari untung dari banyaknya view yang dilakukan para pelajar dan orang tua tersebut, memang mendapatkan kunjungan yang lumayan ramai.
Hal itu menunjukkan bahwa tidak cukup penjelasan dan pengajaran dari guru semata, banyak peserta didik maupun orang tua murid yang mencari sumber-sumber lain untuk menyelesaikan tugas-tugas PJJ mereka dari sumber-sumber yang tidak resmi. Bukan sekedar dari guru atau sekolah mereka sendiri.
Melihat fenomena seperti itu, sebaiknya Kemdiknas membangun situs dan channel-channel sendiri untuk menghindari kemelencengan-kemelencengan yang mungkin saja terjadi dari kurikulum yang telah ditentukan karena improvisasi-improvisasi developer independen atau swasta. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H