Dedikasi Ivan terhadap bahasa Indonesia ini telah membawanya berhasil meraih Bintang Kehormatan Wikipedia, 2010. Selain itu juga banyak terlibat dengan Badan Bahasa semisal dalam Sidang Komisi Istilah sejak 2014, serta mendapatkan anugerah penghargaan Pembina Bahasa Indonesia 2016 sebagai Peneroka Bahasa Indonesia Daring dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Atas kiprah Ivan yang mampu mengungkit keterampilan menulis narablog Kompasiana, dirinya juga pernah menerima penghargaan Kusala Pencapaian Hidup (Lifetime Achievement Award) pada #Kompasianival 2019.
Apa Itu Recehan Bahasa?
Dari bocoran yang didapatkan penulis dari situs penerbit buku ini, Qanita, buku "Recehan Bahasa" adalah buku terbaru yang ditulis Ivan Lanin dengan tujuan untuk mengubah anggapan publik bahwa menggunakan bahasa Indonesia yang baku tidak akan membuat seseorang terlihat kaku.
Melalui buku ini, Ivan membagikan kiat untuk melenturkan bahasa baku agar tidak terasa kaku tersebut. Diantaranya yaitu dengan memperkaya variasi diksi, meluweskan struktur kalimat, menyisipkan kata seru untuk informal, memakai emotikon untuk informal dan memainkan intonasi dalam bahasa lisan.
Dalam buku ini Ivan juga mengantisipasi perkembangan bahasa terhadap pengetahuan-pengetahuan aktual dengan memberikan teknik penciptaan istilah baru dan proses pembentukan istilah.
Terkait hal ini Ivan membahas juga mengenai proses pemadanan kata yang memunculkan dua teknik umum, yaitu penyerapan (kata serapan) dan penerjemahan (terjemahan).
Teknik penyerapan dilakukan saat ejaan atau pelafalan istilah sumber cukup sesuai dengan bahasa kita, adapun teknik penerjemahan dilakukan saat penyerapan tidak bisa dilakukan.
Sebagai contoh Ivan memberikan padanan istilah-istilah populer terkait pandemi Covid-19 yang merebak sejak akhir 2019 hingga 2020 sekarang. Melalui buku ini, Ivan Lanin menjelaskan perbedaan arti istilah yang biasa digunakan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus, misalnya isolasi, karantina, lockdown, social distancing, dan work from home.
Berbekal pengetahuan bahasa yang dipaparkan dalam buku ini, maka pembaca akan menjadi lebih percaya diri dalam menggunakan kata-kata dalam bahasa Indonesia dan mempraktikkannya pada kehidupan sehari-hari, seperti dalam percakapan atau membuat takarir (caption) media sosial.
Melalui berbagai hal yang dituliskan dalam buku ini Ivan berharap bahasa Indonesia baku tak lagi diremehkan oleh penuturnya sendiri. Apalagi topik-topik bahasa yang dipaparkan dalam buku ini dikemas dengan gaul, menarik, ringan, enak dibaca, jenaka dan ceria karena penuh warna.
Sebenarnya jika ditilik dari teori ilmu-ilmu yang dipakai Ivan dalam menganalisa kata-kata yang diungkapkan di dalamnya, buku ini bisa dibilang sebagai buku yang serius. Pasalnya buku ini mengetengahkan serpihan-serpihan pengetahuan bahasa yang didapatkan Ivan dari ilmu linguistik: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatika dan wacana yang biasa dipelajari dalam kuliah-kuliah bahasa. Namun semua itu disajikan Ivan dalam bentuk recehan-recehan yang kecil dan mudah dibagi-bagikan.