Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ketidaksengajaan Kasus Novel, Bisa Jadi Kesengajaan Menguak Kebobrokan

15 Juni 2020   11:08 Diperbarui: 15 Juni 2020   11:20 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster kritik terhadap tuntutan jaksa terhadap pelaku penganiayaan Novel Baswedan - Sumber Foto: twitter @bukurakjat

Sejak semula, kasus penganiayaan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, sudah diprediksi akan menjadi sebuah kasus besar yang bisa menguncang citra pemerintahan.Pasalnya kasus penganiayaan tersebut terjadi ketika institusi KPK tengah berseteru sengit dengan institusi kepolisian yang kebetulan waktu itu ada pejabat intinya yang menjadi target penyidikan KPK.

Prediksi ini akhirnya terbukti dengan berlarut-larutnya pengungkapan pelaku kejahatan tersebut hingga aparat penegak hukum tidak juga berhasil membongkar para pelaku kriminal yang terlibat di dalamnya.

Bahkan meskipun kasus ini menjadi pusat perhatian khalayak masyarakat umum, namun sepertinya aparat penegak hukum tak berkutik dalam menyidik oknum-oknum yang ada di belakangnya.

Pun penguasa pemerintahan yang dicemarkan citranya oleh kasus ini, terkesan mampu bertebal muka dan telinga untuk mengabaikannya.

Berbagai macam demo yang menuntut penegakan keadilan dan aksi kepedulian terhadap korban Novel Baswedan seperti tidak memiliki dampak apa-apa terhadap kinerja dan perhatian pemerintah terhadap upaya penyelesaian kasus yang diperlukan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku pemimpin pemerintahan serta Kapolri Tito Karnavian yang seharusnya memiliki peran besar untuk menyelesaikan kasus ini seperti tidak berkutik dan memiliki energi untuk mengupayakan penyelesaian yang diharapkan.

Kecurigaan bahwa pemerintah maupun aparat kepolisian memang tidak menginginkan penyelesaian dan pengungkapan kasus penganiayaan yang menimpa Novel Baswedan tersebut terus berhembus di masyarakat.

Bahkan dibiarkan tetap menjadi duri dan menjadi salah satu janji  Presiden Joko Widodo  hingga dirinya berhasil terpilih kembali menjadi Presiden RI untuk kedua kalinya.

Lucunya ketika Jokowi terpilih kembali untuk melanjutkan periode kedua pemerintahannya, Kapolri Tito Karnavian yang notabene dianggap gagal menjalankan tugasnya terkait pengungkapan kasus penganiayaan Novel Baswedan tersebut justru diberikan kepercayaan untuk menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Sebagai peredam polemik yang terjadi segera ditunjuk Kapolri baru yang berjanji akan segera menyelesaikan kasus penganiayaan terhadap Novel Baswedan secepat-cepatnya.

Berbeda dengan Tito Karnavian yang selalu gagal mengungkap kasus tersebut, Kapolri baru Idham Azis ternyata bisa segera mewujudkan janji tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun