Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tagar Frank Zukenberg, Cermin Pendidikan Melek Digital yang Kebablasan

1 Juni 2020   16:17 Diperbarui: 2 Juni 2020   18:25 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut poin-poin yang dianggap kebablasan dari tugas sang guru tersebut:

Pertama pemakaian platform LinkedIn. LinkedIn boleh jadi memang salah satu platform sosial media yang dianggap serius, profesional dan jauh dari hal-hal negatif yang ada dalam platform sosial media lainnya.

Karena bersifat profesional, maka LinkedIn bisa dikatakan jauh dari gosip, ujaran kebencian dan postingan riskan lainnya.

Mungkin karena keunggulan inilah maka sang guru menugaskan siswanya untuk membuat akun di sini.

Sang guru lupa bahwa muridnya masih duduk di kelas 8 alias kelas 2 SMP. Duh, kira-kira apa yang bisa diisikan anak sekolah seusia iu dalam profil, bio dan porto folio mereka di LinkedIn?

Setelah kejanggalan untuk membuat akun LinkedIn, warganet juga mempermasalahkan tentang tugas yang berat dan seperti mustahil untuk chatting dengan Donald Trump, Bill Gates dan Mark Zuckerberg tersebut.

Selain mereka semua adalah tokoh-tokoh terkenal yang noabene sangat sibuk, apalagi Bill Gates serta Donald Trump saat ini tengah menghadapi permasalah yang sangat serius di tempat mereka.

Mungkin saja akan ada admin yang mengelola akun mereka tersebut. Namun bagaimana pun juga tugas ini tetap dianggap terlalu di awang-awang.

Meskipun dunia online (daring) memang sanga mondial dan tak terbatas jarak dan waktu, mungkin tugas untuk melakukan dialog (chatting) dengan Presiden Joko Widodo, para menteri atau tokoh-tokoh terkenal di Indonesia lainna akan dipandang lebih masuk akal ketimbang tokoh-tokoh dunia tersebut.

Semoga saja kasus viralnya Frank Zukerberg ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi para pendidik Indonesia akan pentingnya pembelajaran melek digital yang baik dan membumi sehingga tidak mengada-ada bahkan terasa kebablasan dan malah menjerumuskan.

Selamat melanjutkan kembali proses belajar daring dari rumah anak Indonesia. Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun