Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Belilah Barang Dagangan Temanmu, Tetanggamu, dan Sesamamu

8 Mei 2020   10:01 Diperbarui: 8 Mei 2020   10:04 19372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segala sesuatu bergantung pada niat. Ayo membeli barang dagangan kawan dengan niat beramal -Sumber Ilustrai: https://www.instagram.com/bijakjawa/

"Sembilan dari sepuluh pintu rejeki itu adalah dari perdagangan," -hadist Nabi.

Boleh jadi, hadist yang kita kutip di atas memang tergolong sebagai hadist yang dhoif (lemah). Namun ada fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa ternyata salah satu profesi penyelamat atau solusi PHK di saat pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini adalah berdagang.

Coba saja kita amati lebih jeli. Pasti saat ini semakin banyak kawan-kawan, saudara, dan juga kenalan kita yang tiba-tiba menawarkan barang dagangan melalui akun sosial media yang terkoneksi dengan kita.

Hal yang sama juga terjadi pada akun media sosialku. Memang, ada beberapa teman yang terpaksa dipensiun dini karena kerugian perusahaan akibat pandemi saat ini, melakukan gercep dengan bergegas membuka toko kelontong dari modal pesangon yang dimiliki.

"Harus segera diamankan sebelum habis dikonsumsi," begitu ujar mereka taktis.

Namun tak semuanya bisa memiliki lokasi dan tempat yang strategis sehingga bisa membuka toko kelontong. Namun mereka tetap mencoba menjadi penjual dengan cara online yang sekarang ini sangat mudah untuk dijalani. Adapun barang yang dijual cukup beragam. Bisa berupa barang-barang produksi diri sendiri ataupun kerabat keluarga, bisa juga barang orang lain yang menurut mereka menarik untuk dijajakan.

Berkat kemajuan teknologi sosial media, menjadikan langkah jualan mereka mudah untuk disosialisasikan dan dipromosikan melalui beragam platform sosmed yang ada.

Jadi, kita tak perlu kaget lagi, atau bahkan merasa terganggu ketika silaturahmi online yang biasa dilakukan dengan penuh keakraban dan hal-hal lain yang ringan, ternyata tiba-tiba menjadi ajang penawaran barang dari kawan-kawan yang mulai merintis usaha jualan online dadakan.

Apa boleh buat, kita harus bisa mengerti bahwa saat ini mereka memang harus berjuang untuk mengatasi keadaan yang tengah tidak menguntungkan sekarang. Justru kita harus mengapresiasi dan bersimpati bahwa mereka tidak menyerah dan berdiam diri, melainkan tetap beraksi demi mendapatkan rejeki.

Fenomena maraknya jualan online melalui platform sosial media ini justru membuka cara baru bagi kita untuk berderma tanpa kentara. Sosial media telah menunjukkan fungsi positifnya sebagai media untuk menghubungkan orang-orang (connecting people). Dus, kita bisa memaksimalkan lagi fungsi sosial media ini agar meningkat menjadi media yang menghubungkan kebahagiaan (connecting happiness) diantara sesama manusia.

Caranya adalah dengan menjadikan ajang derma, amal atau sedekah yang bisa dilakukan tanpa kentara. Budayakan saja untuk selalu membeli barang dagangan yang dijual oleh saudara, kawan-kawan atau kenalan kita, apabila kita memang mampu dan memiliki dana untuk melakukannya.Kita juga bisa mengalokasikan anggaran derma/amal yang biasa kita lakukan, sebagai dana untuk membeli barang-barang dagangan yang ditawarkan oleh orang-orang kepada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun