Meskipun memiliki keterampilan teknis, banyak lulusan SMK kurang dibekali soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, atau pemecahan masalah. Hal ini menghambat mereka saat mencari pekerjaan.
3. Tingginya Persaingan Kerja
Banyak lulusan SMK melamar pada pekerjaan yang sama di sektor tertentu (misalnya manufaktur atau teknisi), sehingga menciptakan persaingan yang ketat. Ditambah lagi, sektor-sektor ini sering memiliki batasan kapasitas tenaga kerja.
4. Minimnya Pengalaman Kerja Praktis
Walaupun SMK memiliki program magang atau praktik kerja lapangan, durasi dan kualitas pengalaman kerja ini terkadang belum memadai untuk memenuhi ekspektasi perusahaan.
5. Kurangnya Informasi dan Akses ke Peluang Kerja
Beberapa lulusan SMK kesulitan mengakses informasi tentang lowongan kerja yang relevan, terutama di daerah yang kurang terhubung dengan industri besar.
6. Persepsi terhadap Lulusan SMK
Di beberapa kasus, perusahaan lebih memilih lulusan perguruan tinggi meskipun posisi yang dibutuhkan tidak memerlukan tingkat pendidikan tersebut. Hal ini membuat lulusan SMK kalah bersaing.
7. Kurangnya Bimbingan Karir
Beberapa SMK tidak memberikan bimbingan karir yang cukup bagi siswanya, sehingga mereka tidak tahu langkah apa yang harus diambil setelah lulus, baik untuk mencari kerja, melanjutkan pendidikan, atau memulai usaha.