Janji Lingkungan Tanpa Realisasi: Banyak calon kepala daerah yang menggunakan isu lingkungan sebagai bagian dari janji kampanye, namun sering kali janji-janji tersebut tidak didukung oleh rencana yang jelas atau kemampuan yang memadai untuk merealisasikannya.
Kurangnya Komitmen terhadap Pembangunan Berkelanjutan: Isu lingkungan sering digunakan hanya sebagai alat retorika politik tanpa komitmen nyata terhadap kebijakan pembangunan berkelanjutan yang menyeluruh dan berdampak jangka panjang.
5. Dampak Kampanye Terhadap Lingkungan Lokal
Penggunaan Ruang Terbuka Hijau untuk Kampanye: Terkadang, ruang terbuka hijau atau taman kota digunakan untuk kegiatan kampanye yang dapat merusak vegetasi atau mengganggu ekosistem lokal.
Sampah dari Acara Kampanye: Acara kampanye besar sering kali meninggalkan sampah yang tidak dikelola dengan baik, seperti botol plastik, kertas, dan makanan sisa yang dapat mencemari lingkungan
6. Kebijakan Lingkungan Pasca Pilkada
Kepentingan Pembangunan vs Pelestarian: Setelah Pilkada, sering kali ada konflik antara kebutuhan pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan. Proyek pembangunan besar seperti jalan tol, bandara, atau pembukaan lahan baru bisa mengorbankan kawasan hutan atau wilayah konservasi, terutama jika calon yang terpilih lebih condong pada kebijakan pro-pembangunan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.
Kurangnya Prioritas terhadap Isu Lingkungan: Setelah pemilu, banyak kepala daerah lebih fokus pada isu ekonomi dan pembangunan fisik, sementara isu lingkungan terabaikan meskipun penting untuk keberlanjutan wilayah.
7. Pengaruh Politik terhadap Perizinan Lingkungan
Penyalahgunaan Izin Lingkungan: Setelah terpilih, beberapa kepala daerah memberikan izin pembangunan yang dapat merusak lingkungan, seperti tambang atau pabrik besar, sebagai bentuk "balas jasa" kepada pihak yang mendukung kampanye mereka.
Korupsi dalam Proses Perizinan: Ada kasus di mana pejabat daerah memberikan izin lingkungan tanpa melalui proses analisis dampak lingkungan yang benar, atau memanipulasi hasilnya, yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dalam jangka panjang.