Mohon tunggu...
Rohilah Zahran
Rohilah Zahran Mohon Tunggu... Administrasi - Administrasi Bisnis

Mimpi itu harus jadi rencana, Dan rencana harus jadi Aktivitas ... Semangat Meraih MIMPI ..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zaman Sekarang Santri Tidak Hanya Jago Ngaji, Santri Juga Wajib Berprestasi

22 Oktober 2024   16:54 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:31 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelar Santri kerap disematkan kepada seseorang yang belajar mengaji ataupun belajar ilmu agama disebuah pondok pesantren. Indonesia yang merupakan negara dengan populasi mayoritas muslim terbanyak di dunia, tak heran jika kita akan menemui pesantren di setiap sudut kota baik kota besar kota kecil hingga keperkampungan kecil pesantren akan sangat mudah dijumpai di Indonesia. Dan pesantren masih tetap menjadi tempat yang paling diminati oleh orang tua untuk menitipkan anak-anaknya supaya mempelajari ilmu agama lebih dalam.

Akan tetapi sekarang pesantren bukan hanya menjadi tempat menuntut ilmu agama saja. Dengan konsep pengelolaan pesantren yang lebih modern, bahkan pesantren bisa menjadi tempat yang aman dan memadai untuk belajar ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Sehingga hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober di Indonesia. Peringatan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap peran santri dalam perjuangan kemerdekaan serta kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa, terutama dalam bidang pendidikan dan keagamaan.

Tanggal 22 Oktober dipilih karena pada hari itu di tahun 1945, KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad. Resolusi ini menyerukan kepada umat Islam, khususnya para santri, untuk membela Tanah Air dari penjajah yang ingin kembali berkuasa setelah kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad inilah yang kemudian menginspirasi pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945, yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Hari Santri juga menjadi momentum untuk menegaskan nilai-nilai perjuangan, keislaman, dan kebangsaan yang selalu dipegang teguh oleh santri dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Hari Santri Nasional mencakup beberapa aspek penting yang berhubungan dengan sejarah, kebangsaan, dan kontribusi santri dalam pembangunan Indonesia:

1. Penghargaan atas Peran Sejarah Santri: Hari Santri merupakan bentuk penghargaan terhadap peran penting santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Melalui Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari, santri dan ulama turut berperan aktif dalam melawan penjajah, menunjukkan bahwa mereka adalah bagian integral dari perjuangan nasional.

2. Penguatan Nilai Nasionalisme dan Keagamaan: Hari Santri mengingatkan akan perpaduan antara semangat nasionalisme dan keagamaan. Santri dikenal dengan keteguhan menjalankan ajaran Islam, tetapi juga sangat mencintai tanah air. Prinsip ini tercermin dalam semboyan "hubbul wathan minal iman" (cinta tanah air sebagian dari iman).

3. Pelestarian Tradisi Pesantren: Peringatan ini juga memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional yang berkontribusi besar dalam pembentukan karakter bangsa. Pesantren tidak hanya mendidik dalam hal keagamaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, disiplin, dan gotong royong.

4. Peran Santri dalam Pembangunan Bangsa: Santri di masa kini tidak hanya berkecimpung dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, dan politik. Hari Santri menegaskan pentingnya kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa, baik dalam skala lokal maupun nasional

5. Semangat Jihad dalam Arti Positif: Semangat jihad yang diserukan pada masa kemerdekaan bukanlah dalam arti kekerasan, melainkan dalam pengertian perjuangan mempertahankan kedaulatan dan memperjuangkan kesejahteraan. Hari Santri mengingatkan untuk terus berjuang dalam membangun Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan, pengabdian sosial, dan usaha-usaha kreatif yang produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun