Dalam beberapa pekan terakhir ini harga bahan makanan dipasar terus mengalami kenaikan, baik itu harga beras, sayuran, minyak goreng, bawang putih, bawang merah bahkan harga telur dan daging ayam juga ikutan naik.
Kenaikan harga ini sebetulnya merupakan hal yang biasa terjadi, apalagi menjelang hari-hari besar di Indonesia. Seperti saat ini menjelang beberapa hari lagi bulan puasa barang-barang bahan makanan sudah mulai naik dari beberapa minggu terakhir. Meskipun sudah ada program pemerintah dengan mengadakan operasi pasar dengan menyediakan bahan pokok makanan dengan harga dibawah harga pasar tetapi tidak semua masyarakat mendapatkan informasi tersebut, sehingga banyak yang masih mengalami kesulitan dengan kenaikan harga ini.
Sementara itu, disisi lain, ibu-ibu tetap harus bisa menyajikan makanan dengan gizi yang komplit dan enak untuk dimakan oleh seluruh anggota keluarga. Sementara bahan-bahan yang mengalami kenaikan harga adalah bahan-bahan pokok yang susah untuk dicari penggantinya.
Ya meskipun kita tahu bahwa ada hukum permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, yang mana apabila  permintaan terhadap barang naik juga bermakna penawaran akan naik dan hal ini juga akan berefek pada kenaikan harga barang, begitu juga ketika angka permintaan terhadap suatu barang turun maka penawaran dan harga juga akan ikut turun.Â
Lantas betulkah pengeluaran selama bulan puasa yang seharusnya lebih hemat karena berpuasa dan mengurangi jumlah waktu makan tetapi justru malah menjadi lebih membengkak jika dibandingkan bulan-bulan biasa?
Kalau kita teliti lebih detail mengapa hal ini bisa terjadi, ternyata ada beberapa kebiasaan khususnya orang-orang muslim di Indonesia yang menjadi penyebab kenaikan harga ini selalu terjadi setiap tahun.Â
Orang-orang muslim di Indonesia sudah sangat mengetahui bahwa setiap menjelang memasuki bulan puasa ataupun hari-hari besar lainnya akan ada kenaikan harga. Ini yang menyebabkan sebagian orang juga akan bersiap dengan fenomena kenaikan harga ini yaitu dengan membeli stok bahan makanan melebihi hari biasanya, sehingga terjadi kenaikan pemintaan di pasar yang menyebabkan harga barang-barang juga menjadi naik.
Belum lagi ada segelintir orang yang memanfaatkan momentum ini dengan berusaha menimbun beberapa barang yang akan mengalami kenaikan harga terkhusus pada bulan puasa, kemudian mereka akan menjual pada momen kenaikan harga sedang terjadi demi mendapatkan keuntungan pribadi, hmmm bagaimana harga barang naik terus yaa kalau kejadiannya seperti ini …
Kemudian juga ada kebiasaan unik lain orang-orang muslim di Indonesia selama bulan puasa yaitu sudah terbiasa untuk selalu menyediakan makanan ataupun minuman spesial pada bulan puasa. Akan terasa tidak spesial rasanya jika berbuka tanpa jus buah ataupun sirup yang manis, tidak sepesial rasanya berbuka tanpa gorengan, ataupun tidak spesial berbuka puasa tanpa makanan khas yang biasanya ada pada keluarga tersebut setiap bulan puasa.Â
Tentu hal ini yang menjadikan kontras bulan puasa yang harusnya lebih hemat justru menjadi lebih banyak terjadi pengeluaran karena kebiasaan-kebiasaan tersebut.
Lantas bagaimana terutama kaum ibu yang paling berperan untuk menyediakan hidangan lezat pada saat santap sahur dan berbuka selama bulan puasa?Â