Banyumanik, Kota Semarang (10/08/20) – Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah. Total kasus COVID-19 terhitung sejak pasien pertama kali terinfeksi virus corona yang diumumkan pada 2 Maret 2020 adalah 125.396 orang. Jawa Tengah sendiri sebagai provinsi dengan penambahan kasus tertinggi nomor 4 setelah DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat. Pandemi COVID-19 berdampak pada seluruh aspek kehidupan termasuk pada kegiatan belajar mengajar. Sehingga Tim P2KKN LPPM KKN UNDIP membuat terobosan baru yaitu KKN Pulang Kampung dimana mahasiswa tetap dapat melaksanakan KKN di daerah masing-masing.
Tema yang diusung tahun ini adalah “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Mahasiswa membuat program kerja yang disesuaikan dengan program studi masing – masing. Topik yang menjadi tantangan saat ini adalah penerapan new normal di masa pandemi COVID-19.
New normal bukanlah kembali seperti keadaan semula, kalimat ini lah yang sangat penting untuk di sampaikan ke masyarakat karena banyak dari mereka yang berfikir semua sudah baik, sehingga protokol kesehatan mulai kendor seperti kurang diterapkannya physical distancing, salah dalam menggunakan masker, bahkan mulai banyak warga yang berkumpul. Dampaknya, bukannya menurun, tetapi jumlah kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Oleh karena itu, penting sekali memberikan edukasi terkait New Normal ke masyarakat.
Mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro bernama Rohadatul ‘Aisyi D.R melakukan edukasi mengenai penerapan New Normal terhadap masyarakat di wilayah RW 16 Kelurahan Padangsari menggunakan poster yang dilakukan secara door - to - door dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku seperti menggunakan masker. Setelah edukasi, mahasiswi ini juga membagikan masker kain secara gratis dan sticker mengenai langkah mencuci tangan dan cara memakai masker yang benar.
Warga yang awalnya masih kurang memahami apa itu new normal, apa saja yang harus dilakukan, akhirnya menjadi lebih mengerti. Warga juga menjadi lebih berhati – hati dalam keluar rumah, dan selalu memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini akan rutin dilakukan setiap hari, dengan harapan sebagian besar dapat diberikan edukasi secara optimal.
Sasaran selanjutnya adalah Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Fachrudin yang juga berada di kompleks ini. Alangkah terkejutnya ternyata di pesantren itu protokol kesehatan belum dilaksanakan sepenuhnya, seperti tidak menggunakan masker, tidak melakukan physical distancing, dan belum mengetahui cuci tangan sesuai anjuran WHO.
Hal ini mendorong mahasiswi tersebut untuk membuat program yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman terkait protokol kesehatan di lingkungan pesantren.
Acara ini diikuti oleh anak-anak mulai dari usia SD, SMP, dan SMA yang dimulai dengan pre test untuk menilai seberapa jauh pemahaman mereka.
Dilanjutkan dengan pemberian materi tentang sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan pesantren, penjelasan protokol kesehatan seperti etika batuk dan bersin serta cara memakai masker yang benar sesuai anjuran WHO dan Kemenkes RI, dan yang ter-unik disini adalah menjelaskan cara cuci tangan yang dikemas dalam sebuah lagu sehingga lebih menarik dan mudah dihafal. Kegiatan ini dilaksanakan tiap hari Minggu dan di akhir pertemuan nanti akan diberikan post test, yang diharapkan hasilnya akan lebih baik dari sebelumnya.
Cara cuci tangan sambil menyanyi jauh lebih mudah untuk dihafal dibandingkan hanya dijelaskan dengan cara biasa ” jelas Rohadatul ‘Aisyi selaku mahasiswi KKN.
Santri-santri dan pengurus pondok pesantren sangat antusias dalam kegiatan yang dilakukan. Mereka sangat bersemangat dan aktif dalam mendengarkan materi. Keberhasilan ini terlihat adanya peningkatan hasil postest dibandingkan pretest.
“Kami sangat berterimakasih kepada Mbak Ais (mahasiswi KKN Undip) dan UNDIP karena berkenan mendatangani dan melakukan edukasi pesantren ini. Semoga Allah SWT membalasnya, aamiinn” ujar pengurus Pondok Pesantren Fachrudin.
Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian poster, stiker, pembagian masker kain, dan buku tulis kepada tiap santri. Mahasiswi KKN akan selalu berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan pesantren tersebut agar pemantauan berjalannya protokol kesehatan lebih mudah.
Masih banyak hal yang harus dilakukan untuk membantu mengatasi pandemi COVID-19 ini. Pemahaman masyarakat akan pengertian sesungguhnya dari new normal menjadi salah satu kunci penting untuk mencegah penyebaran virus ini.
Penulis : Rohadatul 'Aisyi Dzakiyatir Rahmi - Kedokteran Umum UNDIP 2017
Editor : Dr. Ir. Suryanti, Mpi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H