Mohon tunggu...
Rohadatul Aisy
Rohadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selamat datang kawan-kawan. Ambil yang positif buang yang negatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kiat-kiat Meminimalkan Konflik dalam Proses Pembelajaran Masa Covid-19

17 Juni 2022   23:17 Diperbarui: 17 Juni 2022   23:20 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal Maret tahun 2019 dunia dihebohkan dengan adanya penyebaran virus yg diduga berasal dari kelelawar. Virus itu bernama Covid19. Reaksi yang ditimbulkan dari penyakit tersebut adalah sesak nafas, batuk, pilek hingga kematian. Penyebarannya yang begitu masif dan cepat di seluruh dunia, menuntut pemerintah khususnya di Indonesia untuk menemukan solusi yang tepat.

Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan kebijakan untuk membatasi intensitas pergerakan masyarakat. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya mengurangi tingkat penyebaran virus yang menular lewat udara. Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar seluruh kegiatan  berpusat di rumah yaitu "Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah".

Dalam dunia pendidikan anak usia dini, hal ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi orang tua dan pendidik. Ketika Sebelum pandemi proses pembelajaran diserahkan sepenuhnya pada pendidik Namun saat pandemi, orang tua perlu membagi fokus antara bekerja, mengerjakan pekerjaan rumah, dan mendampingi anak belajar. Pendidik juga dituntut untuk berpikir secara inovatif untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi peserta didik melalui kecanggihan teknologi dan jaringan internet pada abad ini. Agar anak tidak mengalami learning loss atau berkurang nya pengetahuan dan keterampilan dalam belajar.

Konflik adalah suatu
tindakan yang berakibat menghalangi,
menghambat, atau mengganggu pihak
lain yang dapat terjadi antar kelompok
masyarakat ataupun dalam hubungan
antar pribadi (Antonius, 2002)

Dalam proses pembelajaran online kemungkinan terjadinya konflik akan meningkat. Hal itu diakibatkan kegelisahan atas perubahan yang begitu cepat oleh pandemi yang belum pernah dirasakan manusia pada abad 20. Anak dipaksa untuk berkegiatan di dalam rumah sedangkan anak usia dini lingkungan sosial sebagai ajang untuk mengenali dan mengembangkan aspek sosial. Konflik yang terjadi dapat menyerang peserta didik, guru atau kepada orang tua.

Untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam pembelajaran daring maka diperlukan cara yang sistematis dan inovatif. Adapun cara tersebut yaitu,


1. Menjalin komunikasi yang baik antara  peserta didik guru dan orang tua.

Ketika anak belajar dirumah, tugas pendidik dalam mendampingi anak dialihkan kepada orang tua. Hal itu menuntut orang tua fokus pada kegiatan anak dan membantu untuk memahami pembelajaran yang diberikan guru.


2. Menggunakan media pembelajaran yang lebih inovatif dan variatif.

Ketika anak belajar melalui aplikasi pembelajaran online, anak akan mudah merasa bosan karena anak tidak merasa langsung diperhatikan oleh guru. Berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka, dimana anak dapat merasakan kehadiran guru secara langsung. Untuk mengatasi rasa bosan yang muncul pada anak, pendidik perlu melakukan banyak riset mengenai media pembelajaran yang cocok bagi anak di masa Pembelajaran jarak jauh. Agar anak merasa senang dan antusias ketika proses belajar mengajar berlangsung.


3. Memilih materi pembelajaran yang mudah diterima oleh anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun