Pada awal Maret tahun 2019 dunia dihebohkan dengan adanya penyebaran virus yg diduga berasal dari kelelawar. Virus itu bernama Covid19. Reaksi yang ditimbulkan dari penyakit tersebut adalah sesak nafas, batuk, pilek hingga kematian. Penyebarannya yang begitu masif dan cepat di seluruh dunia, menuntut pemerintah khususnya di Indonesia untuk menemukan solusi yang tepat.
Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan kebijakan untuk membatasi intensitas pergerakan masyarakat. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya mengurangi tingkat penyebaran virus yang menular lewat udara. Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar seluruh kegiatan  berpusat di rumah yaitu "Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah".
Dalam dunia pendidikan anak usia dini, hal ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi orang tua dan pendidik. Ketika Sebelum pandemi proses pembelajaran diserahkan sepenuhnya pada pendidik Namun saat pandemi, orang tua perlu membagi fokus antara bekerja, mengerjakan pekerjaan rumah, dan mendampingi anak belajar. Pendidik juga dituntut untuk berpikir secara inovatif untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi peserta didik melalui kecanggihan teknologi dan jaringan internet pada abad ini. Agar anak tidak mengalami learning loss atau berkurang nya pengetahuan dan keterampilan dalam belajar.
Konflik adalah suatu
tindakan yang berakibat menghalangi,
menghambat, atau mengganggu pihak
lain yang dapat terjadi antar kelompok
masyarakat ataupun dalam hubungan
antar pribadi (Antonius, 2002)
Dalam proses pembelajaran online kemungkinan terjadinya konflik akan meningkat. Hal itu diakibatkan kegelisahan atas perubahan yang begitu cepat oleh pandemi yang belum pernah dirasakan manusia pada abad 20. Anak dipaksa untuk berkegiatan di dalam rumah sedangkan anak usia dini lingkungan sosial sebagai ajang untuk mengenali dan mengembangkan aspek sosial. Konflik yang terjadi dapat menyerang peserta didik, guru atau kepada orang tua.
Untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam pembelajaran daring maka diperlukan cara yang sistematis dan inovatif. Adapun cara tersebut yaitu,
1. Menjalin komunikasi yang baik antara  peserta didik guru dan orang tua.
Ketika anak belajar dirumah, tugas pendidik dalam mendampingi anak dialihkan kepada orang tua. Hal itu menuntut orang tua fokus pada kegiatan anak dan membantu untuk memahami pembelajaran yang diberikan guru.
2. Menggunakan media pembelajaran yang lebih inovatif dan variatif.
Ketika anak belajar melalui aplikasi pembelajaran online, anak akan mudah merasa bosan karena anak tidak merasa langsung diperhatikan oleh guru. Berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka, dimana anak dapat merasakan kehadiran guru secara langsung. Untuk mengatasi rasa bosan yang muncul pada anak, pendidik perlu melakukan banyak riset mengenai media pembelajaran yang cocok bagi anak di masa Pembelajaran jarak jauh. Agar anak merasa senang dan antusias ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3. Memilih materi pembelajaran yang mudah diterima oleh anak.
Akses internet yang belum memadai di beberapa kota di Indonesia mengakibatkan proses penyampaian materi membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya guru memilih materi yang tepat diajarkan dalam waktu yang singkat.
4. Mengerjakan tugas dengan tepat waktu.Â
Ketika pembelajaran dilakukan secara tatap muka, tugas yang dikerjakan anak akan langsung dikoreksi oleh guru. Namun berbeda ketika pembelajaran secara daring, proses pengumpulan jawaban tugas anak akan dilakukan melalui internet atau dengan langsung menemui pendidik di rumah atau sekolah. Untuk mengatasi penumpukan tugas yang diberikan, maka peserta didik dibantu oleh orang tua harus menegakkan kedisiplinan waktu agar tidak terhambat proses pembelajaran
5. Guru membuat sebuah video yang mudah diakses.
Video pembelajaran yang dibuat guru harus memuat materi yang lengkap. Selain itu video yang dibuat juga harus mudah diakses anak. Misalnya dengan menggunakan video platform YouTube atau media lainnya yang dapat di dwonload sehingga bisa ditonton offline.
6. Memanfaatkan bantuan kota dari pemerintah.
Sebagai upaya membantu kegiatan masyarakat dari rumah. Pemerintah bekerja sama dengan provider jaringan internet di Indonesia untuk menyediakan bantuan kuota gratis pada siswa. Hal ini sangat berguna dimana penggunaan kuota untuk belajar lebih banyak dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga dapat menghemat pengeluaran untuk biaya pembelian kuota internet.
Pembelajaran pada masa pandemi membutuhkan koordinasi dan kesiapan yang matang dari sistem pendidikan mencakup didalam nya terdapat pemerintah, guru, peserta didik, dan orang tua. Hal itu sebagai upaya untuk meminimalisir konflik yang timbul akibat pola pembelajaran yang berubah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI