Setelah terjadi, maka berilah privasi untuk anak dan diri sendiri. Sebisa mungkin jangan pernah membahas kejadian "main kuda kudaan" di depan umum. Bila anak ingin berbicara, berilah waktu yang sesuai dan penuh keakraban.
4. Bicaralah Pada Anak Dengan Terbuka dan    Penuh Kejujuran
Bila anak memperlihatkan ketertarikan ataupun rasa khawatir, maka jelaskan kepada mereka secara terbuka dan jujur. Namun jangan lupa,sesuaikan penjelasan yang diberikan dengan melihat usia anak, jauhi hal yang terlalu over dalam menjelaskan, serta fokuslah pada pesan jika keintiman merupakan bagian dari hubungan orang tua.
5. Ajarkan Batasan Privasi Dalam Menghargai Keintiman
Pergunakan kesempatan akan masalah ini untuk mendidik anak mengenai batasan privasi serta memberi tahu pentingnya menghargai keintiman orang lain. Terangkan bahwa kegiatan "tumbuk menumbuk" tersebut merupakan sesuatu yang biasa dan memang harus dilakukan oleh pasangan dewasa yang diikat oleh tali pernikahan.
6. Perhatikan Tanggapan dan Perasaan Hati Anak
Lihat tanggapan dan perasaan anak terhadap situasi ini. Bisa jadi mereka merasa penasaran dan penuh tanda tanta, bingung, atau bahkan tidak terpengaruh sama sekali. Hal ini sangatlah penting untuk merespon sesuai dengan kebutuhan perasaan mereka.
7. Ajarkan Anak tentang Cara Bertanya dan Berbicara Tanpa Menyakiti Perasaan
Ajarkan anak pentingnya bertanya,jika anak mempunyai pertanyaan atau ketidaktahuan, serta ajarkan anak berbicara tanpa menyakiti perasaan. Berilah dorongan kepada anak untuk menyampaikan isi hati perasaan mereka senyamannya.
8. Beri Tahu Tentang Batasan Rumah Tangga
Diskusikan batasan atau norma-norma privasi dalam rumah tangga. Hal ini bisa membantu mereka untuk memahami dan menghormati batasan yang sudah ditetapkan.