PENDAHULUAN
Tingkat kemiskinan dalam dekade terakhir menunjukkan penurunan yang signifikan. Dalam upaya untuk mengurangi kemiskinan di negeri ini, faktor ekonomi, kebijakan pemerintah dan juga peran dari berbagai pihak untuk meningkatkan taraf hidup Masyarakat sangatlah dibutuhkan. Meskipun kemiskinan sudah mengalami penurunan, namun terdapat tantangan lebih lanjut, seperti yang ada di daerah-daerah terpencil yang aksesnya masih terbatas dan perekonomiannya yang masih belum merata.
Tentang kemiskinan disini perlu adanya analisis menggunakan teori keadilan menurut John Rawls yang menekankan adanya sebuah kesetaraan dalam Masyarakat. Karena tingkat sosial dalam Masyarakat itu berbeda-beda, sehingga kita perlu mencaritau seberapa adil pemerintah dalam mengurusi masalah kemiskinan yang ada di negara ini.
KESENJANGAN SOSIAL DAN PRINSIP KEADILAN DALAM PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN
Teori keadilan yang banyak dirumuskan oleh para filsuf seperti John Rawls, menekankan bahwa pentingnya sebuah kesetaraan dan perlindungan untuk kelompok yang paling rentan dalam Masyarakat. Untuk mencapai keadilan sosial, maka harus memprioritaskan peningkatan kelompok yang dianggap paling miskin dan terpinggirkan. Dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan, kemenko PMK menggunakan perinsip yang sama, yaitu dengan memfokuskan bantuannya kepada kelompok termiskin. Seperti halnya dalam program PKH (Program Keluarga Harapan) yaitu sebuah program untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang memenuhi kriteria tertentu, terutama bagi keluarga yang memiliki anak-anak, lansia, ataupun penyandang disabilitas.
Justice Theory menunjukkan bahwa akses terhadap Pendidikan juga merupakan salah satu hak yang harus dipenuhi dalam mencapai keadilan sosial. Melalui program PIP (Program Indonesia Pintar), kemenko PMK berusaha untuk memastikan anak-anak dari keluarga yang kurang mampu agar tetap mendapatkan kesempatan yang sama dengan yang lain untuk menempuh Pendidikan. Dari program inilah anak-anak dari keluarga yang kurang mampu dapat tetap melanjutkan Pendidikan tanpa adanya hambatan finansial.
DATA TURUNNYA TINGKAT KEMISKINAN MENURUT KEMENKO PMK
Dilansir dalam berita utama tanggal 3 juli 2024 -- Angka kemiskinan di Indonesia terus mengalami penuruan. Berdasarkan data yang ada dari BPS per Maret 2024, jumlah kemiskinan di Indonesia sebesar 9,30%. Angka ini telah mengalami penurunan 0,33% yang mana awalnya pada bulan Maret 2023 jumlah kemiskinan mencapai 9,36%. Maka dapat dipastikan bahwa angka kemiskinan 9,03% merupakan angka terendah dalam waktu 10 tahun terakhir.
Begitupun jumlah kemiskinan ekstrem yang juga mengalami penurunan. Persentase jumlah penduduk miskin ekstrem Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,83%, berhasil mengalami penurunan sebesar 0,29% poin terhadap Maret 2023 sebesar 1,12%.
Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, bahwa capaian ini merupakan bukti upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan juga kemiskinan ekstrem.