Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Billa Tyamaro di Kodi, Seorang Gadis Cantik yang Kawin dengan Siluman Buaya

5 Juli 2019   00:07 Diperbarui: 5 Juli 2019   00:25 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Billa Paha, yang sejak awal berjumpa dengan laki-laki itu telah terpikat dan jatuh cinta, menerimanya dengan senang hati. "Kalau begitu datang sudah di arena pesta. Supaya saya perkenalkan kepada orang tua saya. Supaya segera dipersiapkan proses lamaran adat dan pembelisan," kata Billa Paha dengan nada mengajak.

"Apa yang kamu katakan itu sudah sesuai dengan norma adat. Tapi menjadi masalah bagi saya. Karena saya berasal dari daerah yang jauh. Adatnya juga berbeda," kata Palari.

"Tidak apa-apa, orang tua saya tidak akan keberatan," balas Billa Paha.

"Masalahnya bukan hanya itu saja. Sebagai orang asing di wilayah ini, saya tidak berani untuk hadir di tempat pesta yang banyak orangnya. Di sana pasti banyak laki-laki yang menyukai kamu. Begitu melihat saya, mereka pasti akan cemburu dan mencari gara-gara dengan saya. Suasana pesta akan kacau balau," kilah Palari.

Kemudian Palari dan Billa Paha berunding dan sepakat untuk segera menyudahi pesta Woleka di Parona Pakare. Sesuai dengan waktu yang telah disepakati, yang merupakan hari terakhir dan puncak pesta Woleka, datanglah Palari namun tidak masuk di dalam parona. Ia hanya menunggu di pintu depan pagar batu yang disebut atur yang mengelilingi kompleks parona.

Billa Paha yang sudah lelah menari di notor, mulai istirahat. Ia naik ke bale-bale rumah untuk minum air. Ia menuju Likit, sebuah ruangan di sisi belakang rumah, tempat pandalu (tempayan) air. Ketika Billa Paha menunduk menghadapi mulut tempayan untuk menimba air itulah, ia serta merta terserap oleh kekuatan magis dari dalam tempayan itu dan langsung menghilang.

Kemudian Billa Paha berjumpa dengan Palari yang sedang menunggunya.  Billa Paha tidak keberatan sedikitpun saat Palari mengajaknya pergi. Seperti mimpi saja, mereka sudah tiba di sebuah parona yang layaknya istana. Parona ini berada di dalam air, yang dihuni oleh makhluk hidup berupa ganda. Di tempat inilah Billa Paha menyadari bahwa suaminya bukanlah manusia biasa, tapi seorang Pangeran Siluman Buaya.

Pesta Woleka di Parona Pakare berakhir dengan duka lara. Tanpa penutupan dengan prosesi kurban adat. Orang Tua Billa Paha sangat malu. Mereka berkambung dan terus meratap setelah misteri raibnya putri mereka.

***** *****

dokpri
dokpri
Billa Paha sudah pasrah pada nasibnya karena bersuamikan seorang siluman buaya di dalam istana muara. Ia merasa itulah jalan hidupnya.

Sekitar dua musim tanam telah berlalu, rasa rindu Billa Paha terhadap orang tua dan keluarga serta parona-nya tidak tertahankan lagi. Ia menyatakan keinginannya kepada Woyo Palari (Buaya Palari), nama suaminya, untuk mengunjungi orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun