Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Urgensi Pengendalian Herbisida di Lahan Tanaman Pangan dan Hortikultura

26 Maret 2019   12:02 Diperbarui: 26 Maret 2019   12:15 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           

Penggunaan herbisida oleh para petani kita di lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, tampaknya terus makin meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan, seiring dengan makin mewabahnya produksi dan promosi produk tersebut, maka penggunaannya cenderung makin tidak terkendali. Inilah fakta kita saat ini.

Fakta ini sangat mencemaskan bagi keberlangsungan hidup kita sebagai manusia. Sebab, herbisida ibaratnya pisau bermata dua. Menguntungkan dari sisi ekonomi dan dapat merugikan dari sisi lingkungan dan kesehatan manusia.

Herbisida, Tanaman Pangan dan Hortikultura

Apa itu herbisida, tanaman pangan dan hortikultura? Secara sederhana, herbisida adalah obat kimia dan non kimia yang berfungsi sebagai racun untuk membasmi atau mematikan rumput. Pada lahan pertanian, sawah atau ladang, rumput disebut gulma, tumbuhan yang tidak dibutuhkan kehadirannya dan mengganggu pertumbuhan tanaman utama.

Tanaman pangan adalah komoditi pertanian yang meliputi padi, jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Sedang hortikultura adalah tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga-bungaan.

Tanaman pangan dan hortikultura ini, kecuali bunga-bungaan untuk taman, adalah sumber kebutuhan dasar hidup kita. Tanpa tanaman tersebut, tentu tidak mudah bagi kita untuk mempertahankan kelangsungan hidup kita.

Dominan di Ladang

Penggunaan herbisida sekarang ini, sangat dominan di lahan pertanian ladang atau kebun atau tegalan. Artinya, pengguna utama herbisida adalah para petani yang bercocok tanam pada lahan kering. Bukan berarti bahwa para petani yang bercocok tanam di lahan basah, seperti sawah, tidak menggunakannya.

Mengapa penggunaan herbisida dominan di ladang? Jawabannya sederhana, supaya memudahkan dalam mengendalikan gulma. Kita tahu bersama bahwa menjadi petani ladang itu sangat berat. Terutama dalam pemeliharaan tanaman utama, sangat sulit untuk membersihkan (menyiang) gulma.

Di ladang, antara tanaman utama dan gulma bersaing ketat pertumbuhannya, mulai dari saat tanam sampai panen. Kehadiran gulma sangat merugikan terhadap kesuburan dan produksi tanaman utama. Jika gulma banyak maka tanaman utama merana dan produksinya rendah serta bisa juga gagal. Oleh karena itu gulma harus dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun