Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Satu Hari dari Pasola Wainyapu, Mampir Menikmati Pesona Pantai Marapu

11 Maret 2018   11:10 Diperbarui: 11 Maret 2018   13:55 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Sibuk dengan potret memotret membuat kami cukup bersahabat dengan sengatan cahaya terik matahari siang itu. Tidak kurang, sekitar dua jam, kami terpesona menikmati keindahan Pantai Marapu. Satu-satunya pantai di Pulau Sumba yang memeteraikan nama aliran kepercayaan atau religi asli masyarakat Sumba.

Gelombang laut di pantai itu sangat cocok untuk para wisatawan yang senang olahraga sky. "Banyak turis yang main sky di tempat ini," kata Mateus.

Saat kami sedang berada di Pantai Marapu, ada dua catatan yang memprihatinkan dan penting untuk diperhatikan oleh pemangku kepentingan yang ada di wilayah tersebut. Pertama, ada dua dumptruck yang sedang memuat pasir laut basah. Jika hal ini dibiarkan secara terus-menerus, tidak lama lagi destinasi yang masih perawan itu akan rusak.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Dan kedua, anak-anak kecil yang ada di sekitarnya, berbondong-bondong lari mengikuti kami. Sampai di pantai pun, mereka terus mengikuti kami. Mereka memang tidak membuat hal-hal yang kurang berkenan, namun sangat menganggu suasana kami untuk menikmati pesona cantik Pantai Marapu. Kondisi seperti ini sangat tidak disukai oleh para wisatawan.

Ketika hari sudah menjelang senja, kami pun pamit dari Pantai Marapu. "Lain kali kita datang lebih lama lagi ya," kata kawan-kawanku. ***

Rofinus D Kaleka *)

                                                                                              Tana Kombuka, 10-11 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun