Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen| Indah Kanuru di Pantai Indah Rate Nggaro

2 Maret 2018   19:11 Diperbarui: 2 Maret 2018   19:24 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pesta telah berlangsung berhari-hari namun belum ada juga tanda-tanda Billa Paha telah tertarik pada salah seorang laki-laki yang datang menonton. Setiap pagi, sesuai kebiasaannya, Billa Paha pergi ke sungai untuk mencuci, mandi dan ambil air. Suatu pagi, ketika ia sedang mencuci datanglah seorang laki-laki dewasa yang ganteng. 

Laki-laki itu berpenampilan sangat menarik dalam busana dan perlengkapan adat lengkap, mengikat kepalanya seperti mahkota dan di pinggangnya terselip parang dengan ulu (pegangan) yang terbuat dari gading. Laki-laki berwibawa itu menyapa dan kemudian menanyakan kepadanya seperti menyelidik tentang asal bunyi tambur dan gong yang didengarnya setiap malam. Laki-laki itu juga menanyakan apa tujuan hajatan itu. Billa Paha mengisahkannya secara polos apa adanya. 

Dari satu pagi ke pagi berikutnya, laki-laki itu selalu saja datang menjumpai Billa Paha, sampai akhirnya menyatakan cinta dan melamarnya. Billa Paha, yang sejak awal berjumpa dengan laki-laki itu telah terpikat dan jatuh cinta, menerimanya dengan senang hati. Maka sepakatlah mereka untuk segera menyudahi pesta Woleka di Parona Pakare.

Sesuai dengan waktu yang telah disepakati, yang merupakan hari terakhir dan puncak pesta Woleka, datanglah laki-laki itu namun ia tidak masuk di dalam parona, tapi hanya menunggu di pintu depan pagar batu yang disebut atur yang mengelilingi kompleks parona. Billa Paha yang sudah lelah menari di notor (pelataran tengah parona) untuk menunggu kedatangan laki-laki pujaannya itu, mulai beristirahat untuk minum air. Ia naik ke rumah menuju sebuah ruangan, tempat pandalu (tempayan) air. 

Ketika tunduk menghadapi mulut tempayan untuk menimba air itulah, Billa Paha serta merta terserap oleh kekuatan magis dari dalam tempayan itu dan langsung menghilang. Billa Paha kemudian berjumpa dengan laki-laki itu dan mengikutinya sampai di kampung dan rumahnya. Kampung yang layaknya istana ini ternyata berada di dalam air, yang dihuni oleh makhluk hidup berupa ganda. Di tempat inilah Billa Paha menyadari bahwa suaminya bukanlah manusia biasa, tapi seorang Pangeran Siluman Buaya. Billa Paha hanya pasrah pada nasibnya, samasekali tidak menyesal karena merasa itulah jalan hidupnya.

Sekitar dua tahun kemudian, rasa rindunya terhadap orangtua dan keluarga serta parona-nya tidak tertahankan lagi. Pagi-pagi setelah fajar menyingsing, atas seijin Woyo Palari (Buaya Palari), nama suaminya, Billa Paha berangkat sendirian mengunjungi orangtuanya. Ia mendapati kedua orangtuanya yang sedang sekarat, karena sejak peristiwa kehilangannya mereka terus bersedih dan meratap. 

Kedatangan Billa Paha yang tidak terduga itu, membuat mereka merasa sangat gembira sekaligus haru dan meledaklah isak-tangis di rumah itu. Sehingga semua keluarga di dalam paronaberkumpul dengan sendirinya pada sebuah rumah adat itu. Isak-tangis gembira, kangen, sedih dan haru bercampur aduk mewarnai perjumpaan mereka itu.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah suasana kangen tercurahkan tanpa sisa, mulailah mereka berceritera dengan santai. Billa Paha yang penampilannya tidak secantik seperti semula dan tutur katanya tidak cukup jelas lagi, menceriterakan apa adanya tentang keadaan kehidupannya. Orangtua dan keluarganya dapat memaklumi dan menerimanya dengan ikhlas. Dalam perjumpaan itu, terungkap bahwa nama Billa Paha sendiri sudah berubah menjadi Billa Tyamaro. Keluarganya berupa buaya dan gurita, sehingga anak-anaknya pun berupa buaya dan gurita. Tempat tinggal mereka berada di dalam air di muara Rate Nggaro.

Karena keluarga Billa Tyamaro bukanlah manusia biasa, maka ia menyampaikan permohonan maaf suami dan keluarganya bahwa mereka tidak bisa melangsungkan proses adat-istiadat perkawinan yang berlaku sah di parona ini dengan membayar belis (mahar) berupa hewan baik kerbau maupun kuda secara langsung. Namun demikian, suaminya akan melunasi belis dalam cara dan bentuk yang lain. Orang tua Billa Tyamaro diminta untuk datang menerima mahar berupa sebilah pedang dan sebatang tombak sakti di muara Rate Nggaro melalui suatu prosesi upacara adat. Pedang dan tombak itu menjadi benda pusaka di Umma Kawico (Rumah Gurita), nama rumah adat itu, dan masih lestari sampai sekarang ini. Nama rumah adat itu juga adalah nama yang diberikan oleh suami Billa Tyamaro.

Suami Billa Tyamaro juga memberikan mandat kepada orangtua Billa Tyamaro dan turunan-turunannya untuk memegang kuasa atas muara Rate Nggaro. Bila ada orang yang menyeberangkan barang-barang atau benda-benda berharga dan berat, seperti batu kubur megalit melalui muara itu, harus meminta ijin dan memberi upeti berupa kuda atau kerbau. Jika mereka mengabaikannya maka barang atau benda mereka akan lenyap ditelan badai ombak di muara itu. Mandat ini memang terbukti ampuh sampai saat ini, sehingga turunan orangtua Billa Tyamaro selalu memperoleh rejeki sebagai pawang di muara itu.

Di samping itu, suami Billa Tyamaro juga berpesan kepada orangtua Billa Tyamaro, yaitu jika ingin mendapatkan lauk-pauk dari mereka maka datanglah ke pantai Rate Nggaro dan mereka akan segera mengirimkannya. Sampai saat ini pesan itu masih laku, jika ada turunan orangtua Billa Tyamaro yang meminta sesuai amanat adat, maka ikan sesuai kebutuhan akan segera terkapar di pantai tanpa harus dipancing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun