Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Vermikompos, Pupuk Organik yang Ramah Lingkungan

7 Februari 2018   17:32 Diperbarui: 8 Februari 2018   13:53 3932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Pembuatan Sederhana

Proses pembuatan vermikompos ternyata sangat sederhana. Bahan yang dibutuhkan, menurut catatan Vincensia K, yaitu bahan organik seperti jerami padi, kotoran ternak (sapi, babi, kerbau, kambing, domba, ayam, kuda dan isi rumen) dan sampah pasar dan limbah rumah tangga.

Media yang baik untuk pembuatan vermikompos yaitu kelembapan sekitar  50-55 %, Suhu 30-55oC, pH 5,5-8, aerasi (udara). Untuk memperoleh kondisi ini maka media (bahan organik) sebelum digunakan sebagai media atau pakan cacing tanah, difermentasi atau didiamkan terlebih dahulu kurang lebih selama 2 minggu. Jika cacing meninggalkan media, berarti kondisi media belum cocok untuk cacing (Vincensia K, 2018).

Menurut Duta Wisata Kabupaten Sumba Barat Daya 2016 ini, proses pembuatan vermikompos dimulai dari pemberian cacing pada bahan organik tadi. Tidak boleh lupa pada bagian dasar wadah atau tempat pembuatan vermikompos diberi pelepah pisang sebagai tempat cacing bertelur. Proses pengomposan diakhiri setelah bahan menjadi remah dan terdapat butit-butir kecil lonjong yang sebenarnya kotoran cacing. Setelah itu cacing tanah dipisahkan dengan vermikompos. Vermikompos dikeringkan dan siap digunakan. Cacing yang dipanen dapat digunakan lagi untuk proses pengomposan.

Lama proses pengomposan tergantung dari jumlah cacing. Semakin banyak cacing, maka semakin cepat proses pengomposan. Berdasarkan pengalaman Vincensia K ketika melakukan magang di Water Treatment Composting Plant (WTCP) Djarum Oasis milik PT. Djarum, akhir 2017 lalu, dengan perbandingan bahan organik dan cacing sebesar 1:1, proses komposting selesai dalam waktu 1 hari.

Pengalaman Saat Magang

Berikut ini penulis sajikan pengalaman Vincensia K, Duta Wisata Berbakat Provinsi Nusa Tenggara Timur 2016, saat magang di WTCP Djarum Oasis milik PT. Djarum. Proses pembuatannya dimulai dengan pengambilan lumpur dari hasil Pengolahan Limbah cair di WTCP sendiri. Lumpur ini merupakan sisa atau buangan dari proses pengoahan limbah cair. Dimana dalam sehari jumlah lumpur yang diperoleh lebih dari satu ton.

Pembuatan vermikompos tidak dilakukan di ruang terbuka, melainkan tempat khusus yang memiliki atap. Kemudian Lumpur dibuat petakan dengan panjang 2 meter dan lebar 1 meter, bagian dasar atau alas dari lumpur diberi pelepah pisang sebagai tempat perkembangbiakan dan bertelur dari cacing, setelah itu baru diberikan cacing.

Peletakan cacing tidak boleh lebih dari 15 cm di bawah tanah. Cacing yang digunakan untuk pembuatan vermikompos di WTCP PT. Djarum adalah cacing tiger (Eisenia foetida).Sedangkan jumlah cacing yang diberikan disesuaikan dengan jumlah lumpur. Dengan jumlah cacing yang disesuaikan biasanya dalam waktu 2 minggu sudah dapat dilakukan panen vermikompos dan cacing.

Kendala yang muncul biasanya cacing meninggalkan media, karena kondisi media belum cocok untuk cacing. Disamping itu, cacing mati karena panas matahari atau digigit semut.

Vermikompos dapat digunakan untuk pemupukan tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, bunga, padi dan palawija. Saat ini harga Vermikompos di daerah Jawa kurang lebih 10.000/ kg, sedangkan untuk harga cacing 2.500/ bungkus (isi 10 ekor cacing) di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun