Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Bagaimana Cara Bermain Pasola

4 Februari 2018   14:07 Diperbarui: 4 Februari 2018   15:27 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Serta merta setelah Kuda Nale meresmikan dimulainya Pasola, maka derap kaki kuda bergemuruh di arena lapang Pasola yang diikuti oleh pekikan khas penyemangat dari para penonton yang membahana. Pekikan para kaum laki-laki dinamakan Kayokongo dan kaum perempuan disebut Kaghilikingo. Pekikan-pekikan ini seperti bara yang membakar semangat para peserta Pasola supaya tampil gagah berani di arena lapang.

Para peserta Pasola dari masing-masing pasukan, baik sendiri maupun bersama beberapa kawan memacu kudanya dengan mengambil haluan kanan dan sampai di tengah arena lapang memutar melingkar ke kiri untuk kembali di kelompok pasukannya. Pada saat bertemu secara berhadapan di tengah arena lapang itulah, para peserta Pasola melesakkan lembingnya ke arah lawannya masing-masing.

Lemparan lembing tersebut bisa meleset dan juga bisa mengenai sasaran. Mereka yang terkena lembing bisa jatuh dari punggung kuda, luka, dan cedera. Bahkan ada juga yang buta karena matanya terkena lembing  dan tidak jarang juga ada yang sampai meninggal. Pada saat ada peserta yang terkena lembing itulah suasana Pasola makin ramai.

Mereka yang terluka, termasuk yang luka parah, akan dilarikan di Kampung Adat Mbukubani  untuk diobati secara adat. Lukanya diperciki atau disirami air dari guci keramat atau suci oleh Rato Nale. Biasanya luka akan segera kering. Konon, tempo dulu langsung sembuh.

Apakah ada hukumnya jika ada yang terluka, cedera dan meninggal dalam  arena Pasola karena terkena lembing? Hukum positif nasional tidak berlaku di arena lapang Pasola. Mereka yang naas saat itu, dpercaya karena mempunyai dosa saja dan menjadi urusan pribadi keluarganya.

Jika suasana Pasola sudah semakin panas, emosional dan brutal, maka Rato Nale akan segera menghentikannya. Hal ini ditandai pula dengan masuknya Kuda Nale di arena lapang Pasola. Dengan kehadiran Kuda Nale tersebut, serta merta semua peserta Pasola langsung berhenti dan bubar. Demikian juga para penonton akan bubar dengan sendiri.

Mereka akan kembali ke Paronanya masing-masing untuk melangsungkan prosesi pakem adat lainnya yang masih tersisa dalam perayaan tradisi nale.

Demikianlah sekadar informasi tentang bagaimana cara bermain Pasola. Semoga cukup bermanfaat sebagai ceritera untuk mengisi waktu kosong. Boleh juga sebagai dongeng sebelum tidur.

Rofinus D Kaleka *)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun