Salam dan Bahagia.
Hai para sahabat Kompasiana yang baik budiman.
Sesuai rencana, setelah sarapan pagi hari ketiga di Manado, kami siap-siap berangkat menuju destinasi Danau Lindow dan Danau Tondano yang terkenal di Sulawesi Utara.
Sekitar pukul delapan lewat tiga puluh menit kami mulai bertolak dengan taksi. Bukan dengan Rikhard lagi tapi dengan Johan, temannya Rikhard juga. Ternyata Johan lebih hebat lagi dalam hal komunikasi dan promosi tentang Manado dan destinasi-destinasinya. Â Dalam hati saya memuji sopi-sopir di Manado karena berwawasan pariwisata.
Sebelum keluar kota Manado, kami minta Johan untuk mampir lagi di "Patung Yesus Memberkati" yang berada di puncak bukit dalam kawasan perumahan elit itu. Karena malam itu pemandangannya kurang memuaskan. Pagi itu kami lebih terpesona dan  terkagum-kagum lagi menyaksikan keindahan konstruksi pembangunan patung rohani tersebut.
Kami juga masih sempat mengambil gambar di situ. Selain itu banyak juga orang lain yang sedang foto-foto membelakangi patung Yesus tersebut.
Danau Linow
Ketika sudah melintasi Kabupaten Tomohon, kota yang terkenal dengan aneka bunganya, Johan mengingatkan kami bahwa Danau Linow sudah dekat. "Apa kita mampir jo?" sapa Johan dalam nada tanya. "Mampir jo," jawab saya spontan, yang membuat teman-teman saya meledak tertawa.
Johan menghentikan taksinya di pelataran parkir Danau Linow, setelah melewati jalan yang cukup menanjak. Pemandangan Danau Linow yang indah dan dikelilingi habitat hutan terpampang di depan kami. Udara sejuk dan segar sangat terasa di danau itu.
Danau Linow tersebut dikelola oleh swasta. Ini membuktikan bahwa partisipasi swasta untuk membangun daerahnya sudah sangat baik.
Karena udaranya makin terasa dingin maka kami istirahat sebentar sambil minum kopi dan teh manis panas di restoran dekat bibir Danau Linow. Setelah foto-foto seperlunya, kami melanjutkan perjalanan ke Danau Tondano.
Danau Tondano
Dari Linow kami segera bergegas menuju Danau Tondano di Kabupaten Minahasa. Dua jam lebih perjalanan baru kami tiba di Danau Tondano. Kami segera merapat di pinggir danau dan selfi sebentar. Seluruh bibir danau ini sudah dikelilingi jalan aspal. Tampak pula banyak restoran yang berdiri di bibir danau. Memang betul kata Johan bahwa Danau Tondano adalah tempat kuliner.
Ketika hampir senja kami meninggalkan Danau Tondano menuju Manado. Dan sehari setelah dari Tondano, kamipun meninggalkan Manado. *** Â Â
Rofinus D Kaleka *) Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H