(ABSTRACT)
work together is an activity of helping fellow human beings carried out by the community, both in the public interest and personal interests between individuals in society. The gotong royong activity in house renovation carried out in Kalibening Village is a mutual cooperation whose existence today is very rarely carried out.Â
This is because the system for house renovation in the community generally uses a wage system. apart from only providing lunch by the owner of the house as a return of gratitude. In this research method the focus is to find out in the implementation carried out in Kalibening Village based on my system, namely the activities of the community in Kalibening village in carrying out mutual cooperation activities to reconstruct the residents' houses. Techniques in data collection using the method of observation, interviews conducted with the gentlemen of the community in the village concerned also using journals.
Keywords: work together, house renovation, community.
Pendahuluan
Kegiatan gotong royong bedah rumah di desa Kalibening sudah menjadi sebuah tradisi dari zaman dahulu hingga sekarang.Jika ada yang rumahnya di bedah,para tetangga pasti selalu membantunya,baik itu tetangga jauh ataupun tetangga dekat secara bergantian.Seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwasanya gotong royong dalam bedah rumah yang dilakukan di Desa Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen merupakan sebuah gotong royong yang eksistensinya pada masa kini sangat jarang dilakukan.
Hal ini dikarenakan sistem dalam bedah rumah warga pada masyarakat umumnya menggunakan sistem upah.Namun di Desa Kalibening masih dilakukan sistem tolong menolong tanpa upah selain hanya di sediakan makan siang oleh pemilik rumahnya sebagai balasan rasa terimakasih.Pada metode penelitian ini yaitu fokusnya adalah untuk mengetahui dalam penerapan yang dilakukan di Desa Kalibening berdasarkan sistem saya,apa yang dilakukan oleh masyarakat di desa  dalam melakukan kegiatan gotong royong dalam bedah rumah warga.
Teknik dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara yang dilakukan kepada Bapak-bapak masyarakat di desa yang bersangkutan. Kegiatan perilaku gotong royong dapat diekspresikan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarat saat ini, maka bukan berarti gotong royong merupakan sesuatu yang mudah untuk senantiasa melestarikannya.Â
Seiring dengan perkembangan waktu yang senantiasa berjalan, maka perilaku gotong royong yang dimiliki masyarakat dari berbagai lapisan, mulai lapisan atas, menengah, dan bawah itu harus dilestarikan,karena sekarang terlihat mulai adanya indicator memudarnya perilaku gotong royong tersebut.
Di masyarakat khususnya pedesaan, mungkin kata gotong royong itu sudah tak asing lagi.Gotong royong berasal dari kata 'gotong' yang berarti bekerja, dan 'royong' yang berarti bersama.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gotong royong mempunyai arti bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu) di antara anggota-anggota suatu komunitas.Kegiatan gotong royong bedah rumah yang dilakukan di Desa Kalibening sudah menjadi sebuah tradisi yang tidak boleh luntur ataupun pudar,karena dengan gotong royong itu rasa kekerabatan,kebersamaan akan selalu ada di dalam masyarakat khususnya untuk desa Kalibening.Berdasarkan karya dari Sri Widayati S.Pd.
Gotong royong memiliki tujuan yaitu dengan adanya gotong royong dapat meningkatkan kekompakan sosial,menciptakan iklim sosial yang bisa memecahkan masalah secara bersama-sama,memperkuat dan menjalin persaudaraan, menumbuhkan sikap saling tolong menolong,mempererat rasa persatuan,dan juga meringankan pekerjaan.