Mohon tunggu...
Imam Rofii
Imam Rofii Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis dan Jurnalis

Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang, Alumnus PAI dan Agroteknologi Unira Malang

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Jenang Ketan Permanen

30 November 2019   10:40 Diperbarui: 30 November 2019   10:48 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jenang Ketan siap saji (data skunder, diolah 2019)

Masyarakat Jawa khusunya Kabupaten Malang memiliki adat pembuatan Jenang Ketan ketika hajatan seperti Nikahan maupun Khitan.

Jenang Ketan adalah salah satu makanan khas yang unik dan tidak akan hilang keberadaannya,  dalam artian Jenang Ketan ini pasti dibuat ketika musim hajatan tertentu sehingga Jenang Ketan ini dijuluki Jenang Ketan permanen keberadaannya. 

Kabupaten Malang merupakan pelopor dan salah satu wilayah yang mempertahankan adat pembuatan Jenang Ketan ini. 

Jenang Ketan tergolong jajanan mewah karena termasuk jajanan mahal,  dari bahannya pun sudah bisa dilihat kalau jajanan Jenang Ketan ini istimewa, adapun bahan-bahannya yakni beras ketan, gula merah dan santan.

Ilustrasi pembuatan Jenang Ketan (data primer, diolah 2019)
Ilustrasi pembuatan Jenang Ketan (data primer, diolah 2019)
Cara pembuatan Jenang Ketan ini butuh proses yang sangat luar biasa dan penuh ketelitian, sebab bila tidak penuh dengan ketelitian Jenang Ketan ini akan rusak dan tidak bisa digunakan.

Tahap awal proses pembuatan Jenang Ketan yakni memasak santan kelapa hingga mendidih sampai berminyak. Proses ini dilakukan secara terus menerus dan sampai menyisakan blondonya (santan yang berubah warna menjadi coklat dan mengepal). 

Selanjutnya gula merah yang sudah dicairkan dimasukan secara perlahan-lahan ke dalam kenceng atau dalam istilah lain  wajan besar. Kebanyakan wajan yang digunakan dalam pembuatan Jenang Ketan terbuat dari tembaga.

Ilustrasi kenceng (dokumen primer, diolah 2019)
Ilustrasi kenceng (dokumen primer, diolah 2019)
Api yang digunakan harus besar dan stabil serta diaduk secara terus-menerus dalam prosesnya. Selanjutnya memasukan tepung ketan ke dalam kenceng.

Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan hingga 10 jam. Semakin matang Jenang Ketan pengadukannya semakin berat.

Dalam pengadukan membutuhkan tenaga yang ekstra karena tidak cukup 1 sampai 2 orang, bahkan bisa sampai 15 sampai 20 orang secara bergantian dengan 2 orang berpasang-pasangan.

Karena bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Jenang Ketan ini tidak sedikit dan memerlukan biaya yang besar serta lamanya proses pembuatannya membuat nilai jual cukup tinggi.

Meskipun demikian sebagian besar kalangan masyarakat menyukai Jenang Ketan sehingga tidak memperdulikan harga yang cukup tinggi.

Ayo,,  Sahabat Kompasianer sudah pernah mecoba makan Jenang Ketan Belum!!

Imam Rofi'i
Malang, 30 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun