Mohon tunggu...
Rofidah Nur F
Rofidah Nur F Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi PIAUD UIN Malang

Dipaksa, terpaksa, terbiasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Aku Punya Ide!" Kalimat Terkait Perkembangan Otak Anak

11 April 2021   22:49 Diperbarui: 11 April 2021   22:53 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari laman www.haibunda.com stimulasi pada anak dikaitkan dengan kondisi saraf di otaknya. Dalam otak anak terdapat sambungan saraf yang disebut sinaps dan selubung mielin. Sinaps dan selubung mielin ini harus tetap dipertahankan agar otak mampu bekerja dengan baik. Sinaps pada anak usia 2 tahun akan full atau penuh. Sedangkan pada bayi yang baru lahir sinaps sedikit sekali. Perlu diketahui bahwa ketika memasuki usai 2 tahun, sinaps akan penuh dan setelah itu menjadi hancur atau berkurang. 

Maka, perlu diberikan stimulasi dan nutrisi agar tidak berkurang banyak. Seperti dikatakan Suyanto (2005) dalam Hazhira Qudsyi (2010) jumlah hubungan antar sel syaraf otak sangat ditentukan oleh rangsangan dan makanan. Memberikan rangsangan pada anak sesuai dengan fungsi inderanya sangat penting untuk pertumbuhan hubungan antar sel syaraf otak. Oleh karena itu, menstimulasi anak sangat diperlukan bagi proses perkembangan sistem saraf di otaknya. Berikut ini adalah beberapa stimulasi sentuhan yang dapat dilakukan orang tua pada sang anak:

1. Memeluk atau mengayun anak
2. Facilitates tucking (kaki dan tangan bayi ditekuk, sehingga bayi merasa nyaman dan tidak nyeri).
3. Memijat bayi
4. Skin to skin
5. Metode bayi kanguru

Hasil sebuah riset mengatakan bahwa sentuhan dapat membantu perkembangan bagian amigdala, yakni bagian otak yang mengatur emosi, memori dan aktivasi saraf simpatis. Perlu diperhatikan juga stimulasi ini alangkah baiknya melibatkan orang tua, saudara, orang terdekat anak, dan lingkungan sekitar. Namun, yang paling utama adalah stimulasi dari sang ibu sendiri. Selain itu, dukungan yang berkelanjutan sangat diperlukan. Apabila tidak mendapat support dengan baik, maka pengaruh positif stimulasi akan berkurang. 

Sekian, semoga bermanfaat bagi teman-teman!

Referensi: 

Qudsyi, Hazhira. 2010. Optimalisasi Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran yang Berbasis Perkembangan Otak. Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Volume 18, NO. 2, Halaman 91 -- 111  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun