Dilansir dari laman www.haibunda.com stimulasi pada anak dikaitkan dengan kondisi saraf di otaknya. Dalam otak anak terdapat sambungan saraf yang disebut sinaps dan selubung mielin. Sinaps dan selubung mielin ini harus tetap dipertahankan agar otak mampu bekerja dengan baik. Sinaps pada anak usia 2 tahun akan full atau penuh. Sedangkan pada bayi yang baru lahir sinaps sedikit sekali. Perlu diketahui bahwa ketika memasuki usai 2 tahun, sinaps akan penuh dan setelah itu menjadi hancur atau berkurang.Â
Maka, perlu diberikan stimulasi dan nutrisi agar tidak berkurang banyak. Seperti dikatakan Suyanto (2005) dalam Hazhira Qudsyi (2010) jumlah hubungan antar sel syaraf otak sangat ditentukan oleh rangsangan dan makanan. Memberikan rangsangan pada anak sesuai dengan fungsi inderanya sangat penting untuk pertumbuhan hubungan antar sel syaraf otak. Oleh karena itu, menstimulasi anak sangat diperlukan bagi proses perkembangan sistem saraf di otaknya. Berikut ini adalah beberapa stimulasi sentuhan yang dapat dilakukan orang tua pada sang anak:
1. Memeluk atau mengayun anak
2. Facilitates tucking (kaki dan tangan bayi ditekuk, sehingga bayi merasa nyaman dan tidak nyeri).
3. Memijat bayi
4. Skin to skin
5. Metode bayi kanguru
Hasil sebuah riset mengatakan bahwa sentuhan dapat membantu perkembangan bagian amigdala, yakni bagian otak yang mengatur emosi, memori dan aktivasi saraf simpatis. Perlu diperhatikan juga stimulasi ini alangkah baiknya melibatkan orang tua, saudara, orang terdekat anak, dan lingkungan sekitar. Namun, yang paling utama adalah stimulasi dari sang ibu sendiri. Selain itu, dukungan yang berkelanjutan sangat diperlukan. Apabila tidak mendapat support dengan baik, maka pengaruh positif stimulasi akan berkurang.Â
Sekian, semoga bermanfaat bagi teman-teman!
Referensi:Â
Qudsyi, Hazhira. 2010. Optimalisasi Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Pembelajaran yang Berbasis Perkembangan Otak. Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Volume 18, NO. 2, Halaman 91 -- 111 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H