Belajar dan berlatihlah untuk mengembangkan bakat dari minatmu!
"Hey, kamu ikut bakmin apa?"Â Tanya salah satu teman saya ketika duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah. Ya, bakmin adalah singkatan dari bakat minat. Jadi, di MTs saya dulu bakat minat adalah sebutan yang tertera pada jadwal pelajaran untuk ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa siswi.Â
Kegiatan bakat minat tersebut dilakukan setiap hari Sabtu. Terdapat banyak macam bakat minat yang ada, di antaranya melukis, public speaking, teater, qiraah, futsal, paduan suara, atletik, english club, catur, dan memanah. Setiap siswa diharuskan memilih salah satu bakmin tersebut. Namanya saja bakat minat, so pasti sesuai dengan bakat atau minat dari masing-masing siswa. Â
Eitss, tunggu dulu.. perlu diingat ya, bakat dan minat ini memiliki makna berbeda loh..
Orang yang memiliki minat belum tentu berbakat, tetapi ia dapat belajar dan berlatih untuk memunculkan bakat dari minatnya. Sedangkan orang berbakat dapat dipastikan ia memiliki minat pada objek yang ditekuni.Â
Dalam KBBI bakat memiliki makna dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir. Menurut Suganda (1982) bakat merupakan benih yang berasal dari suatu sifat yang mana baru akan tampak nyata jika seseorang tersebut mendapat sebuah kesempatan dan kemungkinan untuk dapat mengembangkannya. Sehingga dapat diartikan bahwa setiap anak yang terlahir sudah memiliki dan membawa bakat masing-masing, seiring dengan perkembangan anak maka bakat yang dimiliki dapat diasah melalui terus belajar dan berlatih.
Kemudian yang ke dua adalah minat. Dalam KBBI minat bermakna kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Sedangkan menurut Agus Sujanto minat adalah suatu kekuatan yang muncul dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu, atau suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, yang merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik atau partisipasi terhadap suatu hal.Â
Setiap anak lahir dengan membawa potensi serta bakat masing-masing
Sebagai orang tua alangkah baiknya mengetahui bakat dan minat anaknya sejak dini. Hal ini agar orang tua dapat mengarahkan sang anak untuk menggapai cita-cita yang sesuai dengan bakat minatnya. Untuk mengetahui bakat sang anak, maka orang tua dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :Â
1. Mengamati kesenangan anak
Dengan mengamati kebiasaan yang dilakukan sang anak, maka orang tua akan tahu apa yang sering dilakukan oleh anaknya. Bisa jadi sang anak berbakat dan memiliki minat lebih terhadap perilaku yang ditunjukkan terhadap hal tersebut.Â
2. Memberi kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi kemampuannya
Berikan anak kebebasan untuk mencoba berbagai hal. Dengan demikian sebenarnya sang anak berusaha menemukan bakat yang ada pada dirinya. Jangan terlalu menekan dan membatasi aktivitas anak karena hal tersebut sama saja dengan menghalangi anak mengeksplorasi kemampuannya.Â
3. Membangun komunikasi positif
Selalu ajak anak untuk berkomunikasi, tanyakan kepada anak tentang apa yang menjadi kegemarannya, cita-cita yang ingin dicapai, hobi, atau apa yang ingin dilakukan. Melalui komunikasi positif yang dilakukan dengan anak akan lebih memudahkan untuk mengetahui bakat dan minat anak.Â
4. Mengikutkan anak dalam sebuah perlombaan
Mengikutkan anak dalam berbagai perlombaan tetapi harus tetap atas dasar persetujuan anak. Bakat dan minat anak bisa diamati dari hasil lomba yang diikuti anak. Hasil perlombaan dengan pencapaian tertinggi adalah indikasi bahwa kemampuan anak lebih dominan pada hal tersebut. Namun jangan terlalu memberi target yang besar untuk dicapai, karena bisa jadi anak akan tertekan dan terbebani. Â Â Â Â Â
5. Membiarkan anak bersosialisasi
Berikan anak waktu untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan teman sebaya. Biasanya anak-anak saling menunjukkan kemampuan yang mereka miliki.Â
Mereka juga kadang akan saling bercerita tentang kegemarannya dan hal-hal apa saja yang mereka sukai. Bakat dan minat tidak selamanya berkaitan dengan kemampuan dalam bidang akademik maupun dalam hal olahraga namun juga dari kecakapan dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
6. Berikan anak kebebasan untuk memilih
Orang tua sering merasa lebih paham daripada anaknya, sehingga meminta anaknya untuk menggeluti suatu aktivitas tanpa berkomunikasi terlebih dulu.Â
Jika hal itu dilakukan bisa membuat anak semakin sulit menemukan bakatnya. Berikan kebebasan anak untuk memilih dan melakukan hal yang dia sukai, selama hal tersebut dalam tahapan wajar dan memiliki dampak positif untuk anak. Seiring waktu bakat dan minat akan muncul dengan sendirinya.Â
7. Melakukan tes bakat anak
Cara mengetahui bakat anak yang cukup ampuh dan efektif adalah dengan melakukan tes bakat anak. Tes bakat anak ini tentunya tidak sama dengan tes IQ. Jika tes IQ menunjukkan tingkat kecerdasan secara umum maka tes bakat memberikan informasi terkait kecerdasan khusus. Â
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwasannya bakat setiap anak pasti berbeda-beda. Maka untuk orang tua alangkah baiknya mengetahui bakat anaknya sejak dini, dengan hal tersebut orang tua akan membantu anak untuk mengarahkan dalam menggapai cita-cita anak sesuai dengan bakat dan minatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H