Mohon tunggu...
Alam Raya
Alam Raya Mohon Tunggu... Freelancer - Just Human

Pernah belajar spasial dan lingkungan tinggal di Jawa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fakta Tentang Hallowen, Diperingati dari Saudi, Shibuya Hingga Itaewon, Korban Hingga 154 Jiwa.

31 Oktober 2022   17:15 Diperbarui: 31 Oktober 2022   17:15 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halloween dipengaruhi kepercayaan dan adat istiadat masyarakat di negara-negara berbahasa Kelt, yang mana beberapa di antaranya diyakini memiliki dasar pagan. Perayaan Halloween, ada yang mencatat juga berasal dari perayaan Romawi kuno Pomona, dewi buah-buahan, atau dalam festival orang mati disebut Parentalia.

Namun perayaan tersebut secara lebih khusus dikaitkan dengan festival Kelt Samhain", yang mana berasal dari bahasa Irlandia Kuno untuk "akhir musim panas". Perayaan dilangsungkan pada atau sekitar tanggal 31 Oktober -- 1 November. Adat dan kebiasaan Halloween masa kini juga diduga telah dipengaruhi oleh praktik dan dogma yang berasal dari Kekristenan. Halloween merupakan malam sebelum hari suci Kristen Hari Para Kudus (All Hallows' Day).

Hari Semua Orang Kudus (All Saints') atau Hallowmas, tanggal 1 November dan Hari Semua Jiwa (All Souls' Day) tanggal 2 November, sehingga tanggal 31 Oktober yang merupakan hari libur di beberapa negara ini secara lengkap dinamakan Malam Para Kudus (All Hallows' Eve, yaitu malam sebelum All Hallows' Day)

3.Tradisi dan kegiatan yang dilakukan

Kegiatan saat Halloween meliputi Trick or treat (hal terkait penyamaran dengan kostum seram), menghadiri pesta kostum Halloween, mendekorasi, mengukir waluh menjadi Jack-o'-lantern, menyalakan api unggun besar, permainan ramalan atau penenungan, apple bobbing, bermain lelucon praktis, mengunjungi atraksi berhantu, menceritakan dongeng menakutkan, dan menonton film horor.

Di banyak belahan dunia, perayaan keagamaan Kristen saat Malam Para Kudus, misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakan lilin pada makam, masih tetap populer, meskipun di tempat lain berlangsung perayaan yang lebih sekuler dan komersial.

Beberapa umat Kristen secara historis berpantang daging pada Malam Para Kudus, suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu pada hari vigili ini, misalnya apel, panekuk kentang, dan kue jiwa.

Trick-or-treating merupakan suatu kegiatan yang biasa dilakukan anak-anak saat Halloween. Anak-anak pergi berkeliling dari rumah ke rumah dengan mengenakan kostum; mereka meminta diberikan sesuatu seperti permen, atau kadang-kadang uang, sambil mengajukan pertanyaan, "Trick or treat?" Kata "trick" mengacu pada "threat" (ancaman) yang berarti bahwa mereka akan melakukan kenakalan pada pemilik rumah atau propertinya jika tidak diberikan apa-apa.


Praktik tersebut dikatakan berakar dari praktik bermain sandiwara bisu (mumming) pada abad pertengahan, yang mana berkaitan erat dengan kebiasaan berbagi kue jiwa (souling). Bermain sandiwara bisu dipraktikkan di Jerman, Skandinavia, dan belahan Eropa lainnya, orang-orang mengenakan kostum dan topeng serta "berpawai di jalan-jalan dan masuk ke rumah-rumah untuk menari atau bermain dadu dalam keheningan."


4.Mengapa Labu, makanan apa saja saat peringatan Halloween?


Saat Malam Para Kudus karena banyak denominasi Kristen Barat yang menganjurkan umatnya untuk berpantang daging, sehingga menyebabkan timbulnya berbagai variasi makanan vegetarian terkait dengan hari raya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun