Berkat ngumpul bersama mereka, alhasil, sedikit-sedikit saya lumayan paham untuk komunikasi dengan bahasa isyarat. Pun demikian yang saya lakukan dengan pramuniaga minimarket ini.
Saya dengan khidmat menyimak keterangan yang disampaikan beliau terkait ada beberapa biskuit kemasan kecil, tapi beda merek dari yang diinginkan anak keponakan. Saya pun mengiyakan.
Lalu, mengucapkan terima kasih atas informasinya. Pramuniaga itu pun membalas dengan penuh simpatik.
Saat pembayaran, saya bertanya ke kasir terkait keberadaan karyawan penyandang disabilitas di minimarket ini. Ternyata, jawabannnya membuat saya kaget hingga sangat respek dengan perusahaan tersebut.
Pasalnya, kata sang kasir, minimarket itu sudah dua tahun lebih memperkerjakan beberapa penyandang disabilitas. Salut banget.
Kebetulan, saya tidak terlalu sering pergi ke minikarket. Paling kalo ajak anak sepupu aja.
Atau, jika sendiri saat beli keperluan mandi seperti pencukur jenggot, shampo botolan, hingga kopi bubuk yang dilakukan beberapa bulan sekali. Jadi, saya ga terlalu memperhatikan keberadaan karyawan penyandang disabilitas di minimarket itu.
Ya, intinya salut dengan setiap perusahaan yang memperkerjakan rekan-rekan difabel. Apa pun itu unit usahanya, baik perkantoran, minimarket, restoran, dan sebagainya.
Sebab, bagaimana pun, penyandang disabilitas itu sama seperti kita-kita. Mereka punya hak dan tanggung jawab yang serupa di penjuru Tanah Air.
Ya, kekurangan bukan jadi penghalang bagi mereka untuk berusaha. Semoga ke depannya, apa yang dilakukan minimarket seperti AlfaM***, IndoM****, hingga supernarket lainnya bisa menambah lagi lowongan kerja untuk rekan-rekan difabel.
Aamiin!