Sementara, penumpang justru basah kuyup. Saya pun jadi ga enak.
Namun, dia memaklumi. Yang penting, katanya sudah tiba di bandara tepat waktu.
Sebelum pamit, tak lupa saya kembali minta maaf atas insiden kecebur itu. Meski, bukan kesalahan langsung dari saya terkait force majeur.
Namun, sebagai ojol yang bergerak di bidang jasa, wajar jika saya harus minta maaf. Penumpang itu menolak.
Menurutnya, itu murni kesalahannya akibat jalanan gelap hingga tidak melihat selokan. Yang terpenting, katanya lagi, dia sudah tiba tepat waktu untuk mengejar pesawat.
Agar bisa terbang ke luar pulau demi tugas. Sebab, jika terlambat, tiketnya hangus dan harus beli baru dengan jadwal siang.
Penumpang itu pun berterima kasih sambil memberi tip yang tentu saya tolak. Bukan maksud nolak rezeki, tapi ga enak aja bikin orang kecebur got.
Namun, usai menyerahkan helm, dia menyelipkan selembar merah ke dashboard motor. Tak lama, langsung berlalu dengan cepat.
Saya panggil untuk mengembalikannya, tapi dia bergeming. Ya sudah, saya pun teriak untuk mengucapkan terima kasih.
Lumayan, tipnya dua kali ongkos ojol. Rezeki menerobos banjir.
* Â Â Â * Â Â Â *