Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Catatan sebagai Anggota KPPS: Sehari Jadi Abdi Negara

16 Februari 2024   14:40 Diperbarui: 16 Februari 2024   15:16 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motivasi di Grup WAbahwa kami supertimbukan superman/Tangkapan layar WA Grup TPS 0/ Dok pribadi

Melainkan jadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Yaitu, tenaga lepas yang bekerja untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pesta demokrasi ini berlangsung seharian. Tepatnya, pada Rabu (14/2).

Btw, Pemilu 2024 ini tidak hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden saja. Melainkan juga suara untuk calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Suatu kehormatan bagi saya untuk bisa berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini. Apalagi, ketika saya dipercaya sebagai Ketua KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Eh, tunggu...

Ketua?

Wow...

Mengatur diri sendiri aja masih kesulitan. Apalagi, harus mengurus delapan anggota lainnya?

Btw, setiap TPS terdapat tujuh anggota KPPS dan dua Pengamanan Langsung (Pamsung). Itu belum termasuk Panitia Pengawas (Panwas), saksi, dan sukarelawan.

Untuk saksi di setiap TPS berbeda. Tergantung tim calon presiden (capres), caleg, atau partai yang menunjuknya.

Di tempat saya ada lima. Dua dari capres dan tiga caleg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun