Sementara, Ganjar dikenal sebagai politisi ulung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Sebelum jadi Gubernur Jawa Tengah dua periode juga sudah berpengalaman di DPR 2004-2013.
Prabowo? Dibesarkan dalam keluarga ningrat.
Kakeknya, Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung yang pertama.
Ayahnya, Soemitro, dikenal sebagai begawan ekonomi. Juga sempat menjabat Menteri Keuangan, Perdagangan, dan Riset.
Mertuanya, Soeharto, merupakan Presiden Kedua Indonesia. Sekaligus, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) 1963-1965 yang 35 tahun berselang jejaknya diikuti Prabowo.
Ya, besar dari keluarga bangsawan dengan didikan militer membuatnya sulit untuk meladeni Anies dan Ganjar.
Kedua rivalnya itu egaliter. Bisa berbaur dengan siapa saja yang membuat pergaulannya luas. Sementara, jalan hidup Prabowo yang keturunan ningrat sangat berliku.
Ini jadi PR bagi tim sukses (timses) dan konsultan politiknya. Saya yakin, di belakang panggung debat, mereka mati-matian untuk membisiki Prabowo terkait strategi selanjutnya.
Khususnya, terkait Pertahanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik yang kemungkinan jadi panggung Prabowo. Saya berharap, dalam empat debat (bersama cawapres) selanjutnya, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia ini bisa counter attack!
Sebagai penggemarnya, saya juga optimistis Prabowo punya "Kartu Truf" yang akan dilepaskan pada momen yang tepat.
Bagaimana pun, garam yang ditelan Prabowo sepanjang hidupnya mungkin lebih banyak dibanding butiran nasi yang dimakan Anies dan Ganjar.