Ketika kita rakyat jelata larut dalam euforia capres-cawapres, mereka malah sudah berhitung. Bahkan, sejak lama.
Maklum, sebagai pelaku usaha tentu punya kepentingan agar bisnisnya lancar. Mereka sebenarnya tidak peduli siapa presiden yang terpilih.
Yang penting, bagi mereka, presiden terpilih nanti tidak menyenggol bisnisnya. Syukur-syukur bisa kecipratan untuk melebarkan usaha.
Baik lewat tender atau program pemerintah. Ya, TST. Tahu sama tahu.
Atau, bisa juga tahu tapi pura-pura tidak tahu.
Ya, ga ada makan malam yang gratis. Ke warteg aja sekarang dikenakan parkir!
Terkait para taipan ini, termasuk 9 Naga, tentu ga ragu untuk membantu capres pilihannya. Namun, sejak zaman kuda gigit besi, mereka tidak pernah menaruh seluruh telur dalam satu keranjang yang sama.
Alias, harus main dua kaki. Eh, sekarang tiga kaki dong.
Intinya, main aman. Sebab, risikonya besar jika mereka "all in" hanya ke satu calon.
Para taipan ini enggan berjudi. Orientasi mereka terhadap keuntungan.Â
Toh, dalam sejarah pemilu, entah itu pilpres, pilgub, pilkada, dan sebagainya, sudah sering diisi lebih dari dua calon. Untuk pilpres, terakhir 2009. Sementara, level bawahnya ada pilgub DKI Jakarta 2017.