Hampir 30 tahun ini, saya menyaksikan "Si Nyonya Besar" enam kali melangkah ke final Liga Champions. Hasilnya, sekali juara dan berujung lima runner-up beruntun.
Itu terjadi pada 1996/97, 1997/98, 2002/03, 2014/15, dan 2016/17. Bahkan yang terakhir, saya menyaksikan langsung Juve dikecundangi Real Madrid 1-4!
Tepatnya, di Stadion Millennium, Cardiff  Wales, 3 Juni 2017. Suka dan duka pun berkecamuk saat jadi bagian dari 65 ribu penonton.
Sudah jauh-jauh terbang ke Negeri Paman Charles, eh Juve malah keok. Julukan Badut Eropa pun kian melekat di skuat asuhan Massimiliano Allegri tersebut.
Namun, mau gimana lagi. Sebagai Juventini Garis Lembut, saya tetap mengidolakan tim asal Kota Turin tersebut.
Saya tetap menantikan Juve bisa mengangkat trofi Si Kuping Lebar itu suatu saat nanti. Meski, jalannya masih sangat jauh.
Sebab, sejak kekalahan pada 2017 silam, belum sekalipun Juve kembali melangkah ke final. Bahkan, meski diperkuat berbagai pemain bintang di setiap lini, termasuk Cristiano Ronaldo pada 2018-2021.
Ya, saya selalu percaya, selama gunung masih menghijau, jangan takut kehabisan kayu bakar. Alias, selama bernafas, masih ada kesempatan menyaksikan Juve juara Liga Champions!
* Â Â * Â Â *
LALU, apa hubungannya antara Juve dengan Prabowo dalam postingan blog ini? Ya, ga ada.
Hanya, sebatas korelasi dua pihak yang saya dukung selalu kalah. Ha... Ha... Ha...