Republika dipilih karena karena karyanya yang menggugah publik saat menampilkan halaman depan yang seolah tertutup asap hingga tidak terbaca dengan jelas pada edisi Kamis, 8 Oktober 2015. Secara tidak langsung, mereka mengingatkan kepada pemerintah agar segera turun tangan. Sebab, apa yang dilakukan Republika memang mendapat dukungan dari masyarakat luas. Terutama di media sosial.
Sementara, National Geographic mendapat penghargaan pada edisi November yang terbit tanpa foto sama sekali pada cover-nya. Alias hanya kuning polos dengan teks: "Maaf. Tak ada gambar indah untuk perubahan iklim: Mampukah kita bertahan?" Bagi saya, ini menarik mengingat National Geographic dikenal sebagai majalah yang identik dengan keindahan foto pada halaman depan.
"Kami sangat terkesan dengan apa yang dilakukan kedua media itu yang mengkomunikasikan betapa besarnya dampak lingkungan kepada masyarakat lewat cara sederhana. Namun, justru efektif, sekaligus kreatif, dan inspiratif. pesan yang disampaikan itu sepenuhnya sejalan dengan tema AJA V yang ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk melestarikan lingkungan," kata Parmaningsih, semringah saat memberi penghargaan.
* Â Â Â Â * Â Â Â Â *
Artikel tentang Aqua sebelumnya:
- Aqua Tak Hanya Sekadar Memproduksi Air Mineral
Â
Artikel tentang Lingkungan sebelumnya
- Tenggelamnya Tiang Gawang Kami
- Sosok Pemungut Sampah yang Terlupakan
- Pelabuhan Sunda Kelapa: Banyak Sampah dan Airnya Tercemar Limbah