Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kenapa Harus Indar Atmanto?

10 November 2015   16:48 Diperbarui: 10 November 2015   16:58 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang menjadi pangkal permasalahan, IM2 tidak membangun jaringan seluluer (BTS). Sehingga, tidak dapat dikatakan telah menggunakan frekuensi sendiri. Posisi IM2 hanya sbebagai penyewa jaringan seluluer indosat mobile melalui BTS Indosat.

Itu dapat dibuktikan dengan kartu SIM yang digunakan utnuk mengakses internet dikeluarkan Indosat IM2. Tentu, yang wajib membayar biaya penggunaan pita frekuensi adalah Indosat sebagai BTS pemilik. Sedangkan, IM2 yang merupakan penyewa hanya perlu membayar sewa kepada Indosat.

Nah, pemahaman penegak hukum tentang penggunaan pita frekuensi tidak sejalan dengan tatanan teknis telekomunikasi dan regulasi. Maka, dapat dianalogikan, bahwa setiap orang, termasuk Hakim, dan Jaksa yang menggunakan smartphone, ponsel, atau laptop, untuk berinternet, juga bisa dikriminalkan menggunakan pita frekuensi tanpa izin.

Itu mengapa, Menteri Kemenkominfo menyatakan, dalam dua suratnya bahwa kerja sama Indosat dengan IM2 sudah sesuai peraturan perundangan dan peraturan pelaksaannya.

"Saya sangat prihatin," kata Menkominfo Rudiantara dalam konferensi pers penggiat telematika di Gedung Indosat, yang saya kutip dari Viva.co.id. "Pemerintah akan melakukan semaksimal mungkin untuk menangani masalah ini."

Pernyataan sama diungkapkan Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jaya, Kamsul Hasan seperti dilansir dari Kompas.com, "Indonesia bisa terancam blank spot, tidak ada jaringan internet karena para penyelenggara jasa internet merasa ketakuatan akan bernasib sama seperti pak Indar."

Menurutnya, apabila ancaman benar terjadi, akan memengaruhi perekonomian Indonesia. Bisa dipahami mengingat dunia usaha saat ini sangat bergantung dengan intenet. Sebab, kita nyaris melakukan transaksi dan sebagainya seperti perbankan serta belanja online ya di internet. Pun begitu dengan masa depan blogger yang bakal suram.

"Kalau Indonesia tidak ada internet, wartawan tidak bisa bekerja, bank tidak bisa online, bahkan pesawat juga terancam tidak terbang. MA seharusnya memperhatikan dampak tersebut," Kamsul, mengungkapkan.

Nah, bagaimana dengan Anda? Ingin turut menyuarakan melalui tagar #IndarAtmanto dan #FreeIndarAtmanto di twitter yang bukan hanya untuk Indar saja. Melainkan juga masa depan internet kita. Atau, memilih diam sambil menyongsong kiamat internet yang berarti, kita akan kembali ke masa lalu.

Semua pilihan ada di tangan kita.***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun