[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Salah satu adegan film the Raid 2: Berandal (2014). SONY PICTURES CLASSICS via IMDB "][/caption] Setelah menunggu lebih dari dua tahun, penantian itu akhirnya terlampiaskan. Hanya, terkadang ekspekstasi yang berlebihan kerap berujung kecewa. Setidaknya, itu yang saya rasakan saat menyaksikan film The Raid 2: Berandal. Sekuel dari The Raid yang dirilis 2012 lalu itu, ternyata tidak seperti yang saya bayangkan saat menyaksikannya bersama kekasih di sebuah teater di Selatan Jakarta, Sabtu (29/3). Ya, bagi saya, The Raid 2 tak ubahnya film yang mencampuradukkan beberapa film lawas menjadi satu frame. Banyak adegan yang mungkin saja terdapat kemiripan dengan film lainnya yang wajar terjadi. Tapi, kok jalan ceritanya hampir sama persis. Lho? Misalnya, penyusupan Rama yang diperankan Iko Uwois sebagai agen polisi di kubu gembong penjahat layaknya Jackie Chan pada Police Story 2, Vin Diesel (XXX), atau yang fenomenal: Tony Leung dalam (Infernal Affairs) yang akhirnya diadopsi Hollywood menjadi The Departed melalui megabintang Leonardo Di Caprio. Selain itu, banyak lagi adegan yang mirip, hampir mirip, atau memiliki kesamaan. Mulai dari pergulatan di dalam penjara seperti The Dark Knight Rises (Batman) atau adegan bak-bik-buk penuh darah ala Kill Bill. Juga saat perang antargeng yang mengingatkan saya pada film legendaris Asia yang diperankan Ekin Cheng: Young and Dangerous Series. Termasuk adegan balapan Eka (Oka Antara) di jalan raya hingga merobohkan halte busway seperti aksi Ekin Cheng dalam The Legend of Speed. Jika diibaratkan makanan, The Raid 2 seperti Gado-gado yang merupakan campuran berbagai bumbu dan sayur. Rasanya sih enak, tapi bagi yang awam menjadi tidak keruan. Terlepas dari banyaknya kemiripan tersebut, The Raid 2 lumayan menghapus dahaga penasaran akan ending yang terjadi antara Rama dengan kakaknya, Andi (Dony Alamsyah). Maklum, perpisahan kedua saudara kandung yang berjalan berlainan arah dalam prekuelnya itu bagi saya sangat memesona. Tentu, selain adegan bak-bik-buk yang orisinil di gedung berlantai 30 dengan puncaknya duel antara Sersan Jaka (Joe Taslim) yang menggenggam pisau dengan todongan pistol dari Mad Dog (Yayan Ruhiyan). Tapi, ya itu. Adegan bak-bik-buk dalam The Raid 2 masih sama dengan prekuelnya meski terdapat beberapa tambahan koreografi dan pamerannya. Di antara tokoh antagonis dan protagonis dalam film berdurasi 148 menit itu, yang saya suka hanya Baseball Bat Man -Pembunuh yang memakai pentungan sebagai senjata- yang diperankan Very Tri Yulisman. Sementara, aksi Julie Estelle sebagai wanita pembunuh yang membawa palu (Hammer Girl), bagi saya tidak semegah yang banyak orang katakan. Masih jauh untuk menyebut Hammer Girl seperti Uma Thurman dalam Kill Bill. Bahkan, kesan dingin dari Julie Estelle seperti yang di-review banyak pengamat, tidak berbekas saat disandingkan dengan aktris Hongkong, Shu Qi yang memerankan pembunuh berdarah dingin bernama Lynn dalam So Close. [caption id="attachment_301131" align="aligncenter" width="484" caption="Pemandangan menarik bigboss Tama di The Raid yang tidak terulang pada sekuelnya (www.sonyclassics.com/theraid2)"]
* Â Â Â * Â Â Â *
Tentang The Raid Sebelumnya: - Komik The Raid, dari Warna Merah Menjadi Hitam Putih - Kisah The Raid dalam Laga Barcelona Vs Chelsea -Â Joe Taslim dan Wakil Indonesia di Hollywood
* Â Â Â * Â Â Â *
Postingan Film Sebelumnya: - Magnet Titi Rajo Bintang dalam 12 Menit: Kemenangan untuk Selamanya - Nostalgia Dua Dekade Jurassic Park - Cinta dalam Kardus dan Ide Orisinil Sebuah Film - Ironi Film Indonesia: Terasing di Negeri Sendiri - James Bond Syuting di Jakarta? - Catatan Film Tahun 2011: Gempuran Film Horror Berbau Esek-esek Ditengah lesunya Penonton - Serunya Menyaksikan Film "Negeri 5 Menara" Bersama Kompasianer - "Negeri 5 Menara" Sarat Makna dan Bukan Sekadar Film Hiburan - "Negeri 5 Menara" Film yang Membuat BJ Habibie Kagum - #republiktwitter, Ketika Cinta, Karir, dan Politik Berasal dari Dunia Maya - Republik Twitter, Saat Jejaring Sosial Memengaruhi Kehidupan Nyata - Looking For Eric: Sisi Lain Eric Cantona
* Â Â Â * Â Â Â *
- Jakarta, 30 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H