Ta' Marbuthoh & Aziz
---
Ngajar itu sebenarnya memang melelahkan. Tetapi jika mengingat hadits Nabi yang mengatakan bahwa salah satu amal perbuatan tidak akan pernah putus pahalanya adalah ilmu yang bermanfaat, seketika lelah itu menguap. Seiring menguapnya bulir-bulir keringat yang mengalir.
.
Dan jika memandang teman-teman yang mengajar di TPQ atau TK/RA, saya sedikit iri. Mengapa? Karena masa kanak-kanak lah yang ketika diajarkan sesuatu, langsung menempel di otaknya hingga kapanpun. Meski sudah tua sekalipun, saat menyanyikan balonku ada lima masih tetap hafal di luar kepala.
.
Artinya, ketika kita mengajarkan suatu kebaikan pada anak-anak balita pasti pahala akan selalu mengalir pada kita selama anak-anak tersebut melaksanakannya. Hanya saja mungkin saat ngajar memang butuh kesabaran ekstra.
Yang namanya anak kecil pasti nanti permintaannya aneh-aneh kan? (Satunya pengen pipis, satu lagi lapar, satu lagi pengen pup, yang lain lagi nangis, dll...)
.
Saat ngajar tingkat SMP stok sabarnya juga perlu ditambah. Karena anak-anak SMP yang kadang justru susah untuk dinasehati. Seperti lewat masuk telinga kanan keluar telinga kiri tidak ada yang nyantol di kepala.Â
(Ada yang ngantuk, baru saja disuruh bangun sudah ngantuk lagi. Ada yang ngobrol begitu diperingatkan sebentar juga ngobrol lagi. Bahkan ada yang terlambat masuk kelas langsung mapan kepalanya di meja dengan mata terpejam.)