"Mbak, mas Warmo nya ada?"
"Oh iya, ada. Silakan masuk, mas"
Saia masuk di ruang tamu yang sekaligus sebagai display produk-produknya, setelah mas Warmo menyambutku dengan senyum ramah.
Setelah dipersilakan duduk, saia utarakan maksud seperti waktu saia imbokan. Tidak lupa saia bumbui dengan tanya ini itu.
Kata mas Warmo, yang low profile ini, gara-gara dipromosikan mas Dede Sulaiman Rich, imbokannya jadi membludak.
" Mas Dede kemarin ke sini, ngajari dan ngajak saya untuk meningkatkan omzet. Tapi saya belum siap online. offline aja kewalahan...hehehe" ujarnya.
Di sela-sela obrolan, datang tamu lagi, seperti saia. O, rupanya calon pekerja dengan menyerahkan berkas lamaran ke mas Warmo.
"Saya ndaftar kerja mas, seperti pengumuman jenengan di facebook yang kemarin. Saya udah inbox lho" sela mas nya sembari menyebut namanya  ketika melihat mas Warmo mengingat-ingat. "oh, ya ya mas" kata mas Warmo. (kayaknya jenengan perlu membuka lowongan lagi buat sekretaris..:v...ndaftar mas!...:v)
Beberapa saat kemudian datang tamu lagi. Kali ini teman Facebook baru juga yang tertarik membeli produknya Mas Warmo.
"Mau saya coba pasarkan ke Jakarta, mas. Kebetulan saya punya rumah di sana" ujar mas Faiz ( kalo gak salah dengar namanya itu).
Kacang bogares Ceria ini rupanya pusatnya di Bogares Pangkah (hmm pantesan di tlp tadi saia sempat mengernyit...Trayeman ini mungkin kampung istrinya. ini lupa saia tanyakan). Mas Warmo bercerita, kacang bogares asalnya dari Mbah Wir, dan Ayahku waktu itu jadi karyawannya. Setelah cukup ilmu dan mampu minta izin ke mbah Wir membuka usaha Kacang Bogares sendiri.