Jujur hingga mujur
Jujurlah pada hatimu sendiri betapa keji kau selama ini
Gemar menipu Tuhan Yang Maha Tahu
Jujurlah jika kelak di sana kau ingin hidup mujur
Ramadhan bukan saja bulan kami
Ramadhan adalah bulan bagi semua umat manusia
Rahmat telah Ia bagi
Sebagai wujud cinta kepada makhluk-Nya
Siang demi siang, malam demi malam
Masih saja belum mampu kita memaknainya
Sampai kapan akan seperti ini
Tapi Dia tiada pernah bosan memberi kita kesempatan
Ramadhan adalah bulan yang mulia, katanya
Laku mulia manusia pun telah mewarnainya
Bak padi yang disiram air hingga menguning bersama-sama
Lalu dapat dituai benih-benih pahala
Namun kemuliaan itu rasanya akan hilang
Bersama pudarnya bulan nan suci
Inikah yang selalu terjadi?
Padi yang sudah menguning nantinya akan kembali hampa
Siapa sangka sekarang kita berubah lagi
Kemarin Tuhan telah kita tipu
Kini kita sedang bersuci
Dan esok kita akan kembali bercumbu dengan bujuk rayu
Seperti itukah hidup ini?
Ramadhan pasti akan segera berlalu
Mungkin kemuliaannya tiada bersisa
Dan kita akan kembali mendosa
Jangan!
Ramadhan akan meninggalkan sisa
Jika kita mau memahami makna penghambaan
Jika kita mau terus berbenah untuk ketaqwaan
Yang Mulia tentu tidak pernah salah
Tatkala menurunkan Ramadhan sebagai berkah
Agar makhluk mau berbenah
Bersimpuh dan bersujud untuk ibadah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H