Mohon tunggu...
Financial Pilihan

Inilah Tips Menjadi Generasi Millenial yang Peduli Masa Depan #SaatnyaPegangKendali

10 Juni 2018   09:05 Diperbarui: 10 Juni 2018   20:55 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar waktu kuhabiskan untuk bekerja demi mendapatkan "Uang" yang bisa memenuhi kebutuhan hidup. Tapi apakah cukup hanya dengan menghasilkan uang?

Seperti itulah peranan Uang dalam Kehidupan ini, tak dapat dipisahkan oleh transaksi keuangan setiap harinya. Entah itu dalam bentuk tunai ataupun digital. Pemasukan dan pengeluaran, debet dan kredit.

Ada yang cukup dengan gajinya yang masih UMP dan ada yang kurang dengan penghasilannya yang tak terhingga. Kebutuhan hidup bukanlah pada besar atau kecilnya pendapatan, melainkan dapatkah kita mengelola keuangan?

Mengingat kebiasaan generasi saat ini yang lebih mementingkan gaya hidup dan kesenangan semata, seperti halnya hiburan, jalan-jalan, nonton, dll. Tentu akan berdampak negatif untuk keuangan pribadinya. Namun, sejalan dengan mereka yang lebih mementingkan gaya hidup. Ada juga mereka yang memikirkan akan pengelolaan keuangannya.

Apakah selama ini uang yang dikeluarkan sudah sesuai dengan kebutuhan hidup, atau justru malah melebihi kebutuhan hidup? Mungkin masih wajar kalau perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran berbanding lurus atau imbang. Yang menjadi masalah ketika lebih besar pasak dari pada tiang.

Dulu saya merupakan karyawan swasta yang tiap bulannya menerima gaji. Istilah tanggal muda dan tanggal tua ada di dalam kamus saya kala itu. Saat tanggal muda tiba, saya memuaskan diri dengan merefresh pikiran yang jenuh setelah setiap harinya bekerja di dalam pabrik. Sedangkan saat tanggal tua tiba, saya diam tak berkutik.

Mengingat sistem kontrak yang tak menentu kala masih kerja di pabrik, saya tetap ingat akan menabung untuk biaya jika sewaktu-waktu saya menganggur. Memang sangat penting memiliki tabungan walau diri masih berstatus lajang. Karena kita perlu ingat bahwa ada biaya pengeluaran yang tak terduga.

Kini dengan pekerjaan saya freelance dengan gaji yang tak menentu, saya mesti berhemat sebisa mungkin. Tabungan menjadi hal yang mesti saya miliki, karena jika saya sedang tidak ada kerjaan maka tabungan itulah yang akan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Minimal untuk ongkos saat saya ingin pergi ke suatu acara.

Seharusnya generasi millenials harus lebih peka akan keuangan. Karena mengelola keuangan sejak dini adalah pelajaran yang mesti ada di dalam setiap individu. Minimal kita harus menjadi konsultan keuangan untuk diri sendiri dengan perencanaan keuangan yang tepat. Hingga masa depan lebih terencana dengan keuangan yang sudah tersedia.

Rasa sesal tak lagi berarti saat harus berhenti kuliah karena tidak dapatnya membayar biaya kuliah, seperti itulah pengalaman saya. Tentu saya tidak mau jatuh di lubang yang sama. Kini, saya harus dapat mengelola keuangan pribadi dengan bijaksana dan atas dasar ilmunya.

Berbicara mengenai keuangan, beruntungnya saya karena dapat hadir bersama teman-teman Blogger Jakarta dalam acara kompasiana dan juga Bank Danamon dengan tema "Seimbangkan Gaya Hidup dan Pengelolaan Finasial" pada tanggal 7 Juni 2018 kemarin yang bertempat di Hotel Cordela Norwood. Cocok banget untuk generasi millenials saat ini. Dimana ngopi di cafe untuk nongkrong bersama teman sepermainan sudah menjadi kebiasaan dari mereka, atau mungkin jalan-jalan ke tempat ciamik dengan tiket masuk yang lumayan mahal untuk mendapatkan spot foto yang akan diupload di instagram.

Boleh saja seperti itu, asal perhitungannya memang sudah tepat sesuai penghasilan yang telah didapat. Sesuai dengan yang telah dikatakan oleh Bapak Budi Raharjo selaku Direktur dan Senior Partner Oneshildt Financial Planning yang merupakan salah satu pemateri acara, beliau berkata bahwa perencanaan keuangan juga mengenai "Menunda Kesenangan" sebaiknya masa muda kita adalah waktu untuk bekerja keras untuk menyiapkan masa depan dan "Menunda Kesenangan" menjadi hal yang saklek untuk dituruti. Jangan mau menjadi orang yang BPJS (Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita).

Karena mengingat adanya usia produktif, maka akan sangat penting untuk menyiapkan masa depan. Apalagi, mengingat harga kebutuhan hidup yang kian meningkat.

Mengenai perencanaan keuangan, ada 5 prinsip kecerdasan dalam perencanaan keuangan. Yaitu :

- Kecerdasan menghasilkan uang

Kecerdasan menghasilkan keuangan adalah mengenai pendapatan yang diperoleh. Ada istilah penghasilan pasif yang diperoleh seperti dari aset, kontrakan, dll. Dan penghasilan aktif yang diperoleh dari gaji, dan usaha lainnya yang terus berjalan.

- Kecerdasan mengalokasikan uang

Kecerdasan mengalokasikan uang meliputi bagaimana kita tepat mengalokasikan uang sesuai dengan keperluannya. Seperti memisahkan antara uang untuk kebutuhan, uang untuk hiburan, uang untuk tabungan, dan lain sebagainya.

- Kecerdasan mengembangkan uang

Kecerdasan mengembangkan uang berarti bagaimana kita dapat mengembangkan uang yang telah kita miliki. Seperti dengan melakukan investasi. Namun, juga harus selektif dalam memilih investasi.

- Kecerdasan melindungi keuangan dengan proteksi

Banyak sekali macam pengeluaran tak terduga, seperti sakit, kebakaran, dan lain sebagainya. Ada baiknya kita melindungi keuangan dengan proteksi seperti mengasuransikan harta, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya.

- Kecerdasan untuk mencari informasi

Tentunya informasi sangat dibutuhkan dalam perencanaan keuangan untuk kecerdasan-kecerdasan yang telah dibahas di atas. Seperti, kita mempunyai usaha berjualan kue kering misalnya. 

Nah, pasti sebelumnya kita survey harga pasaran terlebih dahulu agar usaha kita harganya dapat bersaing dengan pasar. Lalu, untuk mengalokasikan uang, kita harus mencari informasi terlebih dahulu mengenai bagaimana sih perhitungan yang tepatnya. Begitu pun untuk investasi, pastinya kalau kita tidak cerdas dalam mencari informasi mengenai investasi, maka akan terkena investasi bodong. Bukan untung malah buntung. Dan terakhir mengenai asuransi, carilah informasi mengenai asuransi yang terbaik untuk dimiliki.

Implementasi dan monitoring merupakan salah satu tahapan perencanaan keuangan. Dengan cara melakukan manajemen rekening dengan memisahkan rekening sesuai kategorinya. Maka akan sangat membantu dalam hal implementasi dan juga monitoring. Memang penghasilan penting, namun yang lebih penting adalah Pengelolaannya.

Dan pada acara kemarin, kami para millenials Blogger Jakarta mendapatkan solusinya dari Bapak Eko Fitri selaku Affluent Product Manager Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon adalah solusinya! Tabungan untuk millenials yang baru memulai dan sangat memudahkan aktivitasnya.

Bapak Eko Fitri menjelaskan bahwa kini Danamon telah menghadirkan produk terbaru yang menjawab keinginan nasabah. D-Bank adalah aplikasi dari bank Danamon yang dapat diunduh di Playstore maupun Appstore secara gratis. Dengan adanya D-Bank semakin memudahkan generasi millenials. Karena tidak usah ribet-ribet pergi ke kantor cabang sudah bisa membuka rekening. Memudahkan membuka rekening dimanapun, kapanpun, dan tanpa harus ribet.

D-Bank menyediakan produk yang bernama D-Save. Apa itu D-Save? D-Save adalah produk tabungan baru khusus untuk nasabah individu dalam mata uang Rupiah. Tabungan D-Save membantu readers dalam mengatur keuangan untuk beragam kebutuhan, baik dalam mengatur pengeluaran bulanan maupun jangka panjang yang telah hadir sejak bulan April 2018 lalu.

Uniknya lagi, D-Save ini terdiri dari dua macam rekeking, yakni :

1. Rekening Tabungan Utama D-Save

Rekening yang berfungsi sebagai rekening tabungan utama dari Tabungan D-Save dan juga berfungsi sebagai rekening untuk bertransaksi.

2. Rekening Tabungan D-Save PLUS

Rekening yang berfungsi sebagai rekening tambahan untuk rencana atau berbagai tujuan finansial. Rekening ini berfungsi hanya sebagai rekening simpanan, tidak dapat digunakan untuk bertransaksi. Dana yang terdapat pada rekening ini hanya dapat digunakan jika rekening ditutup.

Pastinya D-Save memberikan banyak keuntungan untuk nasabah, yaitu :

-Persyaratan pembukaan rekening yang sangat mudah

-Bebas biaya administrasi bulanan

-Bebas biaya tarik tunai, cek saldo, dan transfer online antar Bank melalui ATM jaringan PRIMA/ATM bersama/ALTO, masing-masing 10x dalam sebulan

-Bunga berjenjang yang lebih tinggi sesuai dengan saldo penempatan anda.

-Proses pembukaan rekening tabungan D-Save dan D-Save PLUS kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke kantor cabang melalui aplikasi mobile banking Danamon yaitu D-Bank

-Fitur transaksi terkini melalui internet banking danamon yaitu Danamon Online Banking dan aplikasi D-Bank.

Untuk poin ke lima, seperti yang saya katakan diatas, bahwa kini dengan adanya aplikasi D-Bank bisa membuka rekening hanya dengan genggaman tangan saja. Dan seperti inilah cara-caranya :

-Download aplikasi D-Bank registration secara gratis di Playstore ataupun Appstore.

tangkapan layar
tangkapan layar
-Mengisi data diri pada form yang telah tersedia, kemudian upload foto E-KTP sesuai dengan kotak yang telah ditentukan, foto selfie bersama E-KTP dengan cara memposisikan wajah dan E-KTP sesuai dengan perintah, lalu tanda tangan pada kolom yang telah disediakan (Pastikan tanda tangan harus sesuai dengan E-KTP).

-Melanjutkan verifikasi data, bisa ke kantor cabang terdekat atau langsung video call dengan customer service.

-Jika memilih Video Call, maka customer service akan melakukan verifikasi data seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat rumah, dan nama gadis ibu kandung. Dan apabila data sudah cocok, maka verifikasi berhasil. Dan akan mendapatkan email dari D-Bank.

-Pengiriman kartu ATM akan dikirimkan ke alamat tempat tinggal selama 3-5 hari masa kerja.

Bagaimana, mudah bukan? Kalau rekening sudah terbuat, readers bisa memudahkan transaksi readers menggunakan aplikasi D-Bank pastinya. Yuk saatnya menjadi generasi millenial yang peduli masa depan. Karena kini #SaatnyaPegangKendali keuanganmu dan #SaatnyaDBank yang menemanimu merancang masa depan.

dok. pribadi
dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun