Mohon tunggu...
Nurfitri Rodhiyati Saputri
Nurfitri Rodhiyati Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas Muhammadiyah surakarta, program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Mahasiswi, suka buku

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Hidup adalah seni

6 Januari 2025   22:34 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:53 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup adalah seni. Seni dalam memaafkan, seni dalam tumbuh dan seni dalam berkembang. Jika hidup dibagaikan seperti seni, berarti seseorang akan menerima rasa sakit dengan senang hati, tanpa mengutuk takdir. Sering kali kita mendengar bahwa pelukis bisa menciptakan karya ketika dia dalam keadaan terburuk. Hal ini mengatakan, bahwa seni mengajarkan sesuatu buruk tidak perlu menghasilkan yang buruk juga. Biarkan perasaan itu mengalir bagaikan air. Hingga setiap perasaan itu tidak mengendap dihati. Tapi kebanyakan para pengelana hidup, tidak mengerti arti kehidupan sendiri. Mereka mendefinisikan kehidupan hanya dari kejamnya dunia. Padahal kehidupan mengajarkan arti yang sangat luas. Jika karya terbaik terlahir dari rasa sakit. Maka kehidupan terbaik tercipta dari sesaknya penderitaan. Kamu akan belajar arti kehidupan, ketika kamu tetap memilih untuk bertahan. Hidup memang kejam, ketika kamu hanya memilih untuk mengeluh. Hidup akan terlihat hampa, ketika kamu hanya memikih diam. Hidup akan terlihat busuk, ketika kamu memilih kabur. Tapi sebaliknya, hidup akn terlihat indah, ketika kamu memilih untuk berjuang, ketika kamu memilih untuk berubah. Dan itulah seni, sesuatu yang hanya bisa dirasakan dengan perasaan tapi bisa menghasilkan sebuah mahakarya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun