HUJANÂ
Kau menyirami hari dengan air
Pada jari-jari siang berdebu
Kau cuci satu persatuÂ
Jalanan, rerumputan laut dan hutanÂ
Kuyup menggigil mengutuk diri
Kau menyanyikan senandung merduÂ
Dengan suara air yang indah
Bervariasi dalam tangga nada harmonisÂ
Pada atap, daun dan bebatuanÂ
Yang belum ingin mandi kau sirami Â
Kau bercerita dengan lembutÂ
Aksara-aksara dingin terapalÂ
Di bawah pekat wajah langit mendungÂ
Para manusia mengutuk hariÂ
Ketika kerja tertunda karena tak redahÂ
Tapi Hujan, hujanlah
Tapi hujan, turunlahÂ
Sampai kau jenuh membasahi bumiÂ
Karena selain jadi petaka, kau adalah anugerah
Bagi mereka yang tak punya airÂ
Je
narioBosnik, 16 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H