Dalam momen yang penuh kegembiraan tersebut, Mahangga tidak hanya sekadar menjadi peserta, namun ia berhasil mencuri perhatian dengan kepiawaian dan semangat kompetitifnya. Balap sarung, sebuah permainan yang mencerminkan kekompakan, kecepatan, dan keahlian, menjadi ajang di mana Mahangga mampu menonjolkan kemampuannya. Keberhasilannya ini tidak hanya memberikan kebanggaan baginya sendiri, tetapi juga bagi seluruh organisasi daerah di UNNES. Hal yang tidak terduga, Mahangga UNNES menjadi salah satu pemenang lomba, yakni dalam lomba permainan tradisional balap sarung dan meraih juara 1.Â
Mahangga UNNES tak hanya sekadar menjadi peserta, tetapi juga berhasil menciptakan magnet tersendiri dengan menyajikan ragam makanan khas yang menjadi daya tarik bagi pengunjung di stand umkm Mahangga UNNES.
Stan Mahangga UNNES dipenuhi aroma menggoda yang berasal dari hidangan khas yang ditawarkan, seperti cimplung dan gecot. Cimplung berbahan dasar singkong dan gula merah. yang lezat dan kelembutan teksturnya. Gecot adalah olahan sederhana yang bisa sekilas bisa dianggap sebagai salah satu varian kupat tahu karena makanan ini memang menggunakan ketupat dan tahu. Kedua makanan khas tersebut diolah dengan menambahkan packging yang menarik.
Acara ini menggambarkan kekayaan budaya Indonesia dan mendukung perkembangan kreativitas serta semangat wirausaha di kalangan mahasiswa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H