Sejauh ini langkah tersebut berhasil, konten original Netflix banyak digemari seperti series yang saya sebutkan sebelumnya. Namun kemudian Disney masuk ke dalam persaingan.
Sejak kecil, hampir setiap orang yang masa kecilnya hobi menonton kartun dan animasi pernah mendengar Disney. Tokohnya dapat dijumpai dimana-mana, di tas sekolah, di majalah, di bungkus jajanan atau bahkan sandal jepit. Intro kastil dengan tulisan Disney di depan pun bisa dikatakan sangat ikonik. Bagi warga Amerika, The Walt Disney Company (DIS) bahkan menjadi perusahaan paling ikonik.Â
Disney juga punya banyak wahana Disney Land di seluruh dunia. Tokoh ikonik seperti Donald Bebek, Mickey Mouse, Aladdin, dan banyak lagi kharakternya menjadi jaminan ketenaran Disney hingga sekarang. Bagi Anda penggemar Avengers atau saga Star Wars juga perlu tahu bahwa sekarang Marvel dan Star Wars dimiliki oleh Disney.
Bayangkan jika Disney memutuskan bahwa semua film dan tokoh ikonik lintas generasi tersebut tersedia di Disney+. Jika itu belum cukup, mari kita lihat lebih jauh potensi konten Disney di masa depan.Â
Selain tokoh ikonik tadi, Disney juga memiliki Marvel, Star Wars, The Simpsons, Pixar Animations, ESPN, ABC News, serta National Geographic.Â
Dalam kurun delapan tahun terakhir, Disney menghasilkan film dengan penjualan terbanyak. Bahkan jika dihitung sejak tahun 2018 saja, Disney punya sembilan film dengan pendapatan terbanyak yaitu Avengers Infinity War, Captain Marvel, Black Panther, Incredibles 2, Bohemian Rhapsody, Aladdin, Toy Story, Spiderman Far From Home dan Avengers: End Game (empat judul terakhir masih tayang saat artikel ini ditulis), belum ditambah Lion King yang akan tayang beberapa hari lagi.