Mohon tunggu...
Rochman Hadi Mustofa
Rochman Hadi Mustofa Mohon Tunggu... Human Resources - Educator

Tertarik pada dunia Pendidikan dan Ekonomi. Berbagi pemikiran layaknya diskusi. Boleh setuju boleh tidak.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Alexis Sanchez dan Deretan Pemain Arsenal yang Pergi saat Sedang Bersinar

24 Januari 2018   20:52 Diperbarui: 25 Januari 2018   00:47 2251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cesc Fabregas dan Alexis Sanchez saat di Barcelona (sumber ilustrasi: zimbio.net)

Alexis Sanchez akhirnya resmi meninggalkan Arsenal dan menjadi pemain Manchester United, ia ditukar dengan Henrikh Mkhitaryan. 

Sebelum Sanchez pergi dari Meriam London, ada sederet pemain bintang yang tengah bersinar namun memilih meninggalkan klub untuk mencari peruntungan di klub lain, ada yang sukses dan ada pula yang hanya menjadi sensasi. 

Berikut deretan pemain Arsenal di era Arsene Wenger yang memilih hengkang saat tengah bersinar.

Nicholas Anelka

Nicholas Anelka saat menjuarai Liga Champion bersama Real Madrid (sumber ilustrasi: pinterest.com)
Nicholas Anelka saat menjuarai Liga Champion bersama Real Madrid (sumber ilustrasi: pinterest.com)
Nicholas Anelka didatangkan tahun 1997 dari PSG pada usia yang masih belia, 17 tahun, dan ia didatangkan tidak lama setelah Wenger resmi menukangi Arsenal. 

Meskipun pada musim pertama ia belum bermain secara reguler, namun pada musim kedua di Arsenal ia menjelma menjadi striker muda menjanjikan. Ia turut membantu Wenger mendapatkan double winner  pertamanya di Arsenal pada 1998. Ia juga menjadi bagian timnas senior Perancis menjuarai Piala Dunia 1998.

Namun karirnya di Arsenal terbilang singkat, performa menawannya langsung menarik minat raksasa Spanyol, Real Madrid, untuk memboyongnya pada 1999 dengan harga 22 juta euro. Harga fantastis untuk pemain muda pada masa itu dan Arsenal untung besar karena ia membeli dari PSG dengan harga setengah juta. 

Bersama Madrid Anelka membantu menjuarai Liga Champion 2000. Setelah itu Anelka tercatat berpindah-pindah klub dan sempat kembali ke Liga Inggris dengan beberapa klub berbeda. Anelka baru kembali merasakan gelar juara Liga Premier ketika membela Chelsea musim 2009/2010, ia meraih juga Piala FA pada 2008/2009 dan 2009/2010 serta sekali menjadi top skor pada musim 2008/2009. 

Anelka juga pernah merasakan gelar juara Serie-A bersama Juventus musim 2012/2013. Ia termasuk pemain yang pernah merasakan bermain di beberapa klub top seperti Real Madrid, Arsenal, Liverpool, Manchester City, Chelsea, PSG, Chelsea, Juventus, Fenerbahce hingga Shanghai Shenhua. 

Total ada 12 klub berbeda yang pernah ia bela dan mencetak 210 gol untuk klub dan 12 gol untuk timnas selama karirnya. Anelka pensiun pada 2017.

Patrick Vieira

Patrick Vieira (Sumber ilustrasi: Arsenal.com)
Patrick Vieira (Sumber ilustrasi: Arsenal.com)
Patrick Vieira dikenal sebagai salah satu playmakerterbaik yang pernah dimiliki Arsenal. Posturnya jangkung dan tangguh merupakan kelebihannya sebagai gelandang tengah Arsenal selama 9 musim. Kedatangannya ke Arsenal pada 1996 dikarenakan ia mengetahui Arsene Wenger akan melatih klub tersebut. 

Pilihan yang tepat karena bersama Arsenal ia menjuarai 3x Premier League (1997/1998, 2001/2002 & 2003/2004), 3x FA Cup (1997/1998, 2001/2002 & 2004/2005), 3x Community Shield (1998, 1999 & 2002) serta terpilih sebagai Premier  League  Player  of  The  Season  pada 2000/2001. 

Ia juga menjuarai Piala Dunia 1998, Piala Euro 2000 dan FIFA Confederation Cup 2001. Vieira disebut pemain yang komplit karena selain posturnya, ia agresif, kuat dan bertipe gelandang box-to-box.Wenger menyebut Vieira sebagai gelandang cerdas yang sanggup mengontrol jalannya serangan dan mempunyai visi membaca pergerakan lawan.

Vieira menjadi pemain tak tergantikan di klub karena semenjak kepergiannya ke Juventus pada 2005 Arsenal seperti kehilangan seorang playmaker  dan jantung lini tengah. 

Bersama Juventus sebenarnya ia berhasil mempersembahkan gelar juara Serie A musim 2005/2006 namun dibatalkan karena Juventus saat itu terlibat skandal pengaturan skor. Musim berikutnya Vieira pindah ke Internazionale Milan dan ia membawa klub menjuarai Serie A sebanyak 4x berturut-turut (2006/2007 -- 2009/2010) dan Piala Supercopa sebanyak 2x (2006 & 2008). 

Vieira sempat kembali ke Liga Inggris berseragam Manchester City dan mempersembahkan 1 FA Cup (2010/2011). Kini ia berkarir sebagai pelatih di New York City FC dan diisukan bakal menjadi kandidat pengganti Wenger di Arsenal.

Ashley Cole

Ashley Cole bersama Chelsea (Sumber ilustrasi: fourfourtwo.co.uk)
Ashley Cole bersama Chelsea (Sumber ilustrasi: fourfourtwo.co.uk)
Kepergian Ashley Cole ke Chelsea meninggalkan luka pada suporter Arsenal. Bagaimana tidak, ia merupakan produk akademi Arsenal dan menjadi kapten tim klub London Utara tersebut. 

Selama kurang lebih 7 tahun membela Arsenal, pemain yang berposisi asli bek kiri ini mempersembahkan 2x gelas Premier League (2001/2002 & 2003/2004), 3x FA Cup (2001/2002, 2002/2003 & 2004/2005), serta 2 Community Shield (2002 & 2004). 

Cole turut menjadi bagian The Invincible  kala Arsenal menjuarai Premier League tanpa terkalahkan satu musim. Namun kebersamaan tersebut berakhir pada 2006 ketika ia memutuskan bergabung dengan rival London, Chelsea.

Bersama Chelsea ia meraih 1x Premier League (2009/2010), 4x FA Cup (2006/2007, 2008/2009, 2009/2010 & 2011/2012), 1x Piala Liga (2006/2007), 1x Community Shield (2009), 1x UEFA Europa League (2012/2013) & 1x Liga Champion (2011/2012). Cole merupakan salah satu pemain bertalenta yang dimiliki Timnas Inggris dimana ia mencatatkan 107 caps. Setelah menghabiskan dua musim bersama AS Roma kini ia membela LA Galaxy.

Thierry Henry

Thierry Henry saat menerima penghargaan di Arsenal (Sumber ilustrasi: mirror.co.uk)
Thierry Henry saat menerima penghargaan di Arsenal (Sumber ilustrasi: mirror.co.uk)
Henry merupakan legenda hidup sekaligus topskor Arsenal sepanjang masa dengan 228 gol dalam 376 pertandingan. Kedatangannya ke Arsenal pada 1999 sekaligus reuni dengan bekas manajernya semasa di Monaco yaitu Arsene Wenger. 

Tidak ada yang menyangka bahwa Henry akan menjelma menjadi striker kelas dunia jika melihat performanya di Juventus sebelumnya. Bersama Arsenal Henry meraih banyak sukses baik gelar individu (Player of The Season, Premier League Golden Boot & European Golden Boot, Top Asssist Provider, Goal of The Season dan banyak lagi) maupun bersama klub (The Invincibles,  juara Premier league 2001/2002 & 2003/2004, FA Cup 2001/2002 & 2002/2003 dan Community Shield 2002 & 2004). 

Di level Timnas Perancis ia juga meraih banyak penghargaan (Juara Piala Dunia 1998 & runner  up  2006, Juara Piala Eropa 2000 dan Juara Piala Konfederasi 2003). Arsenal bahkan membuat sebuah patung dirinya di depan Emirates Stadium.

Kemudian pada 2007 ia pindah ke Barcelona, kepindahannya lebih dikarenakan ia merasa sudah cukup berada di Arsenal. Meski kepindahannya terbilang mengejutkan, namun fans merestui dan berterima kasih atas kontribusi Henry selama di Arsenal. 

Henry sendiri mengakui bahwa keberadaannya di Arsenal saat itu justru lebih menjadi beban dibandingkan kemajuan. Ia merasa terlalu senior di Arsenal dan tidak memberi cukup ruang bagi pemain muda Arsenal untuk berkembang. Henry menegaskan bahwa jika ia harus bermain di klub lain, maka itu adalah Barcelona.

Bersama Barcelona, Henry meraih 2x gelar juara La Liga (2008/2009 & 2009/2010), Copa Del Rey 2008/2009, Supercopa de Espana 2009, dan gelar juara yang melengkapi karirnya yaitu gelar Liga Champions 2008/2009 yang berlanjut pada juara UEFA Super Cup 2009 dan Piala Dunia Antar Klub 2009.

Selesai bersama Barcelona Henry pindah ke MLS All-Star bersama New York Red Bulls. Henry sempat dipinjamkan kembali ke Arsenal pada jeda MLS dan kembali mencetak satu-satunya gol kemenangan pada laga Piala FA melawan Leeds United. Pada 2016 Henry mengumumkan pensiun sebagai pemain dan melanjutkan sebagai pundit di Sky Sports.

Emmanuel Adebayor

Adebayor saat selebrasi gol yang menyulut amarah suporter Arsenal (sumber ilustrasi: givemesport.com)
Adebayor saat selebrasi gol yang menyulut amarah suporter Arsenal (sumber ilustrasi: givemesport.com)
Adebayor sebenarnya memiliki masa depan yang cukup cerah di Arsenal karena ia tampil menjanjikan bersama klub. Namun karena ia kerap mengkritik gaya bermain Wenger, ia kemudian dijual ke Manchester City meskipun saat itu ia mengatakan ingin bertahan. 

Kekesalan Adebayor bertambah ketika pada konferensi pers setelah kepergiannya dari Arsenal, Wenger mengatakan bahwa Adebayor lah yang meminta untuk dijual.

Bentuk kekesalannya ia luapkan ketika Manchester City bertemu mantan klubnya tersebut di Manchester Stadium (kini Ettihad Stadium), seusai mencetak gol lewat heading, Adebayor merayakan dengan berlari mengelilingi lapangan dan berhenti di depan tribun suporter Arsenal. 

Tindakan tersebut menimbulkan amarah dari suporter Arsenal, Adebayor kemudian melalui konferensi pers meminta maaf kepada seluruh suporter Arsenal dan menjelaskan bahwa ia mencintai Arsenal namun ia melakukannya karena kesal dengan Wenger. Adebayor kemudian sempat dipinjamkan ke Real Madrid pada pertengahan musim 2011. 

Pada akhir musim Adebayor menandatangani kontrak jangka panjang dengan Tottenham Hotspur yang merupakan rival abadi Arsenal. Ia sempat berseragam Crystal Palace pada 2016 selama setengah musim dan kemudian bermain di Liga Turki hingga sekarang.

Kolo Toure

Kolo Toure (sumber ilustrasi: dailymail.co.uk)
Kolo Toure (sumber ilustrasi: dailymail.co.uk)
Kolo Toure didatangkan dari ASEC Mimosas pada 2002. Bek asal Pantai Gading ini kemudian menjadi bagian skuad Arsenal dan memainkan laga sebanyak lebih dari 300 pertandingan bersama klub. Ia menjadi bagian The Invincibles  dan memenangkan gelar Liga Premier Inggris 2003/2004, FA Cup 2002/2003 & 2004/2005, dan Community Shield 2002 & 2004. 

Kolo Toure juga membawa Arsenal ke final Liga Champion 2005/2006 bertemu Barcelona. Sayangnya gol bek Arsenal Sol Campbell di babak pertama dibalas oleh Samuel Eto'o dan Juliano Belleti pada babak kedua sehingga Arsenal menjadi runner up  kejuaraan tersebut.

Ia kemudian pindah ke Manchester City pada 2009 dan membantu City menjuarai Liga Premier Inggris musim 2011/2012. Pada 2015 ia memutuskan pensiun dan melanjutkan karir sebagai staff kepelatihan Celtic hingga kini.

Cesc Fabregas

Cesc Fabregas dan Alexis Sanchez saat di Barcelona (sumber ilustrasi: zimbio.net)
Cesc Fabregas dan Alexis Sanchez saat di Barcelona (sumber ilustrasi: zimbio.net)
Fabregas merupakan produk La Masia, akademi sepakbola Barcelona, berkat kejelian Wenger ia dibajak ke Highburry (Kandang Arsenal waktu itu) pada 2003. Ia kemudian menjadi kapten tim di Arsenal pada 2008 hingga 2011. 

Bersama Arsenal ia memperoleh gelar juara Piala FA (2004/2005) dan Community Shield 2004. Ia juga mengantarkan Arsenal ke final Liga Champion 2005/2006 bertemu mantan klub semasa kecil, Barcelona. 

Pada 2010  Fabregas mengantarkan timnas Spanyol menjadi kampiun Piala Dunia 2010. Selama membela Arsenal Fabregas banyak mendapat penghargaan individu seperti Golden  Boy,  Bravo  Award,  PFA Young  Player  of  The  Year,  Premier League Top Assist Provider  dan banyak penghargaan lain. Wenger sukses membuat namanya dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik dunia.

Delapan musim bersama Arsenal ternyata tidak mencegah Fabregas untuk hijrah ke klub masa kecilnya, Barcelona, pada 2011. Bersama Barcelona ia meraih gelar La Liga 2012/2013, Copa Del Rey 2012/2013, Supercopa 2011 & 2013, UEFA Super Cup 2011 dan FIFA Club World Cup 2011.  

Fabregas kembali ke London pada 2014 namun bukan bersama Arsenal melainkan Chelsea. Hal ini tak lepas dari Wenger yang merasa skuad sudah memiliki pemain bertipe Fabregas di klub. 

Sayang bagi Wenger karena justru bersama Chelsea ia merasakan gelar juara Premiership pada musim 2014/2015 & 2016/2017 dan Piala Liga 2014/2015. Kini ia masih bermain membela Chelsea yang akan berhadapan dengan mantan klubnya di semifinal Piala Carabao  2017/2018.

Samir Nasri

Samir Nasri saat menjuarai Premier League (sumber ilustrasi: mirror.co.uk)
Samir Nasri saat menjuarai Premier League (sumber ilustrasi: mirror.co.uk)
Performa menawan Nasri bersama klub selama tiga musim membuatnya idola di kalangan suporter Arsenal. Ia didatangkan dari Marseille pada 2008 dan berposisi sebagai gelandang serang maupun sayap. 

Musim pertamanya langsung memberi kesan manis pada suporter saat ia mencetak dua gol kemenangan Arsenal lawan Manchester United yang berakhir 2 -- 1, melalui gol "tendangan geledek". Pemain Muslim ini terpilih 3x PFA Fans Player of The Month bulan Oktober 2010, Desember 2010 & Januari 2011.

Tiga musim di Arsenal kemudian ia hijrah ke Manchester City. Disana ia memenangkan 2 Premier League (2011/2012 & 2013/2014), Piala Liga 2012/2013 dan Community Shield 2012. Pada musim 2016/2017 ia dipinjamkan ke Sevilla dan pada musim berikutnya ia bermain di klub Liga Turki, Antalyaspor, hingga saat ini.

Robin van Persie

Robin van Persie bersama Sir Alex Ferguson (sumber ilustrasi: skysports.com)
Robin van Persie bersama Sir Alex Ferguson (sumber ilustrasi: skysports.com)
Robin van Persie atau kerap dijuluki RvP bermain di Arsenal selama kurun 8 musim. Ia bermain sebanyak 277 pertandingan dan mencetak 132 gol. Bersama Arsenal ia menjuarai FA Cup 2004/2005 dan Community Shield 2004, jumlah trofi yang tergolong sedikit dalam kurun 8 musim. RvP adalah striker yang dikenal dengan kecepatan tendangannya dan posturnya yang tinggi. 

Ia merupakan pemain yang berada pada masa transisi Arsenal era Invincibles ke era Young Gunners sekarang. RvP pernah bermain bersama striker legendaris Arsenal seperti Thierry Henry dan Dennis Bergkamp, bahkan ia digadang-gadang menjadi penerus Bergkamp. Sayang bagi Wenger, godaan Sir Alex Ferguson berhasil membujuknya untuk pindah ke Old Trafford dengan nilai 22,5 juta euro.

Bersama Manchester United ia memenangkan gelar Premier League 2012/2013 dan Community Shield 2013. Ia menjadi pemain kunci United meraih gelar juara tersebut. 

Sayangnya setelah itu Ferguson memutuskan pensiun dan performa RvP semakin menurun. Karirnya di United tergolong produktif (48 gol dari 86 penampilan) namun singkat. Ia hanya bertahan tiga musim sebelum pindah ke Fenerbahce yang juga hanya bertahan tiga musim. Kini RvP bermain ke klub pertamanya, Feyenoord.

Arsene Wenger setelah kepergian RvP kala itu sempat mengatakan bahwa kepergiannya merupakan kehilangan besar dalam karir Wenger. Wenger mengaku sudah mencurahkan waktu dan segalanya untuk menjadikan van Persie striker kelas dunia.

Theo Walcott

Theo Walcott saat menjuarai FA Cup bersama Arsenal (sumber ilustrasi: skysports.com)
Theo Walcott saat menjuarai FA Cup bersama Arsenal (sumber ilustrasi: skysports.com)
Walcott didatangkan dari akademi Southampton pada 2006, ia sempat digadang-gadang menjadi penerus Thierry Henry karena skill dan kecepatannya, sayangnya ia kerap dihantam cedera. 

Namun saat ia sedang prima, determinasi dan kecepatan pemain Timnas Inggris ini tidak diragukan lagi. Bersama Arsenal ia memenangkan FA Cup (2014/2015 & 2016/2017) dan Community Shield (2015 & 2017).

Kepindahannya ke Everton memunculkan apresiasi yang luar biasa dari suporter Arsenal. Walcott bisa jadi tetap di Arsenal jika saja ia tetap menjadi pilihan utama di tim karena ia mengejar target bermain di Piala Dunia 2018, dimana untuk itu ia harus bermain reguler. 

Ajakan Wayne Rooney yang sudah lebih dulu bermain di Everton memperkuat kepindahannya. Bagaimanapun juga, Walcott mendapat tempat tersendiri di suporter Arsenal dan mendapat dukungan luar biasa di media sosial pasca kepindahannya.

Alexis Sanchez

Swap deal antara Alexis Sanchez dan Henrikh Mkhitaryan (sumber ilustrasi: goal.com)
Swap deal antara Alexis Sanchez dan Henrikh Mkhitaryan (sumber ilustrasi: goal.com)
Alexis Sanchez baru saja merampungkan proses kepindahannya ke Manchester United setelah proses saga transfer yang panjang. Kepindahannya merupakan swap deal dengan Henrikh Mkhitaryan yang kehilangan tempat di skuad Mourinho. 

Striker asal Chile tersebut telah bermain sebanyak 122 pertandingan dan mencetak 60 gol bersama Arsenal. Bersama Tim Gudang Peluru ia berperan menjuarai FA Cup (2014/2015 & 2016/2017) dan Community Shield (2014).

Mampukah Sanchez akhirnya menjuarai gelar Liga Premier Inggris atau pun Liga Champion bersama Manchester United?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun