2. Dalam jangka panjang
Stunting menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual. Gangguan struktur dan fungsi saraf dan sel-sel otak yang bersifat permanen dan menyebabkan penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah yang akan berpengaruh pada produktivitas saat dewasa. Selain itu, kekurangan gizi juga menyebabkan gangguan pertumbuhan (pendek dan atau kurus) dan meningkatkan resiko penyakit tidak menular seperti diabetes melliltus, hipertensi, jantung koroner dan stroke.
Bagaimana cara untuk menurunkan stunting?
Upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi pemnyebab langsung dan intervensi giszi sensitive untuk mengatasi penyebab tidak langsung.
1. Â Intervensi gizi spesifik
- Intervensi prioritas, yaitu intervensi yang diidentifikasi memiliki dampak paling besar pada pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau sasaran prioritas.
- Intervensi pendukung, yaitu intervensi yang berdampak pada masalah gizi dan kesehatan lain yang terkait stunting dan diprioritaskan setelah intervensi prioritas dilakukan.
- Intervensi prioritas sesuai kondisi tertentu, yaitu intervensi yang diperlukan sesuai dengan kondisi tertentu, termasuk untuk kondisi darurat bencana.
2. Intervensi gizi sensitif
Mencakup peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi, peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi ibu dan anak, serta peningkatan akses pangan dan gizi .
Kapan dan bagaimana cara mencegah stunting?
 Stunting bisa di intervensi dengan 10 cara berikut:
a. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah
b. Pemberian makanan tambahan ibu hamil
c. Pemenuhan gizi
d. Persalinan dengan dokter atau bidan ahli
e. IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
f. Berikan ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan
g. Berikan makanan pendamping ASI untuk bayi diatas 6 bulan hinggga 2 tahun
h. Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A
i. Pantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat
j. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat
Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai macam cara intervensi spesifik melalui 2 cara utama yakni intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia 6 sampai 2 tahun yang mana diharapkan dapat mencapai target penurunan stunting di angka 14% di 2024. Selain itu butuh kerja sama dari berbagai sektor untuk mencapai target tersebut.
Namun terkadang segala upaya yang telah di lakukan masih saja belum telihat efektifitasnya akibat penatalanksanaan yang lambat pada balita yang sudah terdiagnnosis stunting. Apalagi dengan kondisi orang tua yang tidak kooperatif dengan bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah. Yang mana menyebabkan kondisi anak yang semakin memburuk. Inilah yang menyebabkan kondisi stunting tetap menjadi PR yang berat bagi negara kita.