Mohon tunggu...
Roby Putra Irwanda
Roby Putra Irwanda Mohon Tunggu... Editor - Seminaris

saya hanyalah orang biasa sama-sama makan nasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Perlu Diseimbangkan Dengan Kehidupan Sosial

13 Oktober 2023   11:36 Diperbarui: 13 Oktober 2023   11:36 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua sekolah pasti memiliki murid yang berprestasi di bidang akademi, dimana semua murid yang memiliki prestasi yang banyak pasti punya latarnya masing-masing mengapa murid tersebut bisa memiliki nilai yang bagus dalam bidang akademik. Saya akan membahas sesuai dengan pengalaman pribadi dan pandangan saya tentang murid yang berprestasi khususnya di bidang akademik yang mempunyai cara dengan belajar setiap hari tanpa mempedulikan hal-hal disekitarnya.

Sebut saja namanya Bunga, dia adalah teman sekelas saya waktu masih SMP dimana dia selalu meraih nilai tertinggi di setiap mata pelajaran di kelas kecuali pelajaran olahraga, namun dibalik dengan ia mendapatkan nilai yang bagus ia selalu menutup diri dengan lingkungan sosial disekitarnya, yang membuat ia tidak mempunyai teman di sekolah, saat istirahat ia asik makan sambil melihat buku tanpa memandang sekitar di kelas, dan terkadang tidak pernah mengobrol sama sekali dengan teman sekelasnya sampai KBM selesai. Tapi di pelajaran olahraga ia selalu mendapatkan nilai yang kurang baik di bagian praktek, ia saat pelajaran olahraga seperti tidak mempunyai semangat, selalu lemas dalam pelajaran olahraga.

Dari cerita di atas saya bisa mengambil kesimpulan bahwa belajar tidak selalu memberikan dampak positif, mungkin terkadang beberapa orang beranggapan bahwa belajar akan membuat orang menjadi pintar dan bisa menguasai di banyak bidang dan lainnya, namun jika tidak dimbangi dengan kehidupan sosial itu hanyalah sia-sia. Dimana kita harus seimbang dalam menguasai hal tertentu seperti halnya doa tanpa usaha adalah sia-sia, begitu juga dengan hal ini. berlebihan akan sesuatu itu tidaklah baik, bahkan berlebihan harta juga tidak baik, karena harta yang banyak belum tentu bisa memberikan kebahagiaan, terkadang hanya dengan kebersamaan hidup sudah menjadi bahagia, oleh karena itu skill dalam bersosialisasi dibutuhkan. 

Dengan menyeimbangkan antara kehidupan sosial, dan belajar hidup akan jauh lebih sempurna karena kehidupan akan lebih mudah dimana kita akan bisa diterima dimana saja, dengan kemampuan bersosial dan ilmu yang seimbang, karena dalam kehidupan sesuatu yang seperti ini sangatlah dibutuhkan khususnya dalam bekerja, berkomunitas, dan lain sebagainya, belajar dan kehidupan sosial menjadi aspek penting untuk hal tersebut.

Tapi terkadang ada orangtua yang beranggapan bahwa dengan belajar dan membuat anak menjadi pintar, dalam hal bersosialisasi akan menjadi lancar. Menurut saya hal ini tidaklah benar karena tidak semua permasalahan bisa diselesaikan dengan teori saja melainkan ada kerja nyata  juga. dimana jika hanya teori saja itu hanya akan sebagai sebuah pendapat saja tidak ada tindakannya. 

Kehidupan sosial dibutuhkan dengan aksi nyata tidak hanya sebuah teori belaka, dengan bersosialisasi langsung orang bisa paham dengan cara berkehidupan sosial yang baik dan benar, karena disetiap tempat pasti punya lingkungan yang berbeda-beda, yang membuktikan bahwa sebuah teori saja tidaklah cukup, karena teori bersifat pendapat yang terbatas, tapi jika kita terjun langsung ke lapangan maka kita bisa membuat pendapat kita sendiri, lalu mulai mencoba beradaptasi dengan lingkungan yang kita coba untuk jelajahi, dan dengan begitu juga kita bisa membuat teori kita sendiri. Dengan cara seperti ini kita bisa dibilang seperti ungkapan yaitu "menyelam sambil minum air" dimana kita bisa mendapatkan dua keuntungan yaitu bisa beradaptasi dan berpikir kritis untuk membuat teori kita sendiri.

Kehidupan sosial sangatlah dibutuhkan dalam menjalani kehidupan dan tidak hanya dengan kepintaran dan ilmu yang kita pelajari agar bisa hidup nyaman, kita pasti ada saatnya dimana membutuhkan orang lain untuk membantu kita dalam masalah yang sedang kita hadapi, sepintar apapun kita pasti ada masalah yang tidak bisa di selesaikan dengan cara kita sendiri, ada saatnya kita membutuhkan orang lain untuk membantu kita, karena manusia adalah mahluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain di dalam hidupnya. Dari hal tersebut kehidupan sosial sangatlah dibutuhkan dalam hidup kita. 

Selain tidak bisa bersosialisasi dengan baik, dan menjadi  penyendiri dalam kisah diatas, terlalu banyak belajar juga memberikan dampak negatif lain seperti akan mudah sakit, karena kegiatan yang dilakukan hanya belajar saja, dan tidak melakukan aktivitas lain yang menyehatkan jasmani, dan mental. Lalu kehidupan monoton karena kegiatan yang dilakukan hanya belajar saja  tanpa mengembangkan hal lain seperti olahraga, berkomunitas, dan lain sebagainya, dan terlalu banyak belajar akan menyebabkan kesalahan pada mental, hal ini dikarenakan kegiatan yang monoton tadi membuat orang akan menjadi bosan, dan akan menyebabkan stres yang akan berujung pada kesalahan pada kesehatan mental. 

Lalu berbahaya juga jika terlalu berlebihan dalam bersosialisasi secara bebas tanpa memperhatikan aturan dan norma yang ada seperti ikut geng motor, tawuran, nongkrong secara tidak sehat seperti sambil minum minuman keras, narkoba, dan lain sebagainya.

Kejadian-kejadian tersebut sudah sering terjadi dan sudah sering di tampilkan di banyak media seperti di berita, koran, dan lain sebagainya yang membuat banyak sekali dampak negatif yang merugikan diri sendiri dan masyarakat seperti ada orang yang terluka, di tangkap oleh polisi, adanya sex bebas, kecanduan narkoba, sakau, stres, dan sampai ada yang meninggal dunia  karena tawuran, ikut geng motor dan kecelakaan, dan ada yang sampai bunuh diri karena kecanduan ataupun stres. 

Dari hal tersebut bisa dilihat bahwa dengan kita menyeimbangi antara belajar, dan kehidupan sosial maka kita bisa bijak dalam memilih pergaulan yang ada di sekitar kita, oleh karena itu orang tua harus bisa memberikan pengarahan tentang pergaulan dari sejak dini, agar saat sudah besar nanti tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat. Pasti banyak godaan negatif yang menghampiri namun jika kita sudah belajar, dan paham akan mana pergaulan yang buruk dan yang baik kita akan bisa bijak dalam memilih suatu pergaulan dan bisa menolak jika hal pergaulan tersebut adalah hal yang negatif. Oleh karena itu kita harus bisa berpikir kritis dalam mengambil keputusan, agar keputusan tersebut tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Menurut pendapat saya tentang cara saat kita sedang bersosialisasi tidak tehindar dari hal-hal negatif adalah dengan perbanyak belajar tentang memahami mana peraulan yang baik dan yang tidak baik sehingga seperti diatas kita juga bisa bijak dan di ajarkan untuk berpikir kritis dalam memilih pertemanan yang ada.  

Lalu pintar-pintar dalam memilih teman, pilihlah teman yang satu minat bakat dengan kita tapi perlu di garis bawahi kembali bahwa minat dan bakat yang kita miliki harus dalam konteks yang positif. 

Dengan memilih teman yang satu bakat minat dengan kita maka kita akan bisa lebih berkembang atau bisa saling melengkapi antar satu sama lain sehingga minat bakat yang kita kuasai bisa dikembangkan kembali, lalu selain memilih teman bakat minat  yang sama bisa juga dengan memilih teman yang tidak memiliki minat bakat yang sama sehingga kita bisa belajar dari teman yang memiliki bakat minat yang sama, begitu juga dengan sebaliknya. Lalu bijak dalam memilih komunitas jangan sampai terjerumus dalam komunitas yang negatif, masuklah komunitas yang pasti mengembangkan diri sendiri tidak hanya sekedar senang-senang tapi tidak bermanfaat seperti komunitas olahraga, musik, atau e-sport, komunitas gereja, dan lain sebagainya. 

Jika kita bisa serius dalam mengikuti komunitas seperti itu maka kita akan bisa menguasai banyak hal dari komunitas yang sedang kita ikuti seperti kita bisa ikiut turnamen sepakbola, atau turnamen game online, ikut tampilan orkestra, dan lain sebagainya karena kita yang dulu tidak bisa dengan mengikuti komunitas seperti itu kita menjadi dan bisa menguasai hal tersebut.

Dari penjelasan ini,  saya menyimpulkan bahwa dengan kita menyeimbangkan antara kehidupan sosial dan belajar maka kita akan mendapatkan banyak keuntungan dalam hal tersebut seperti: bisa belajar banyak karena dengan kita mempunyai banyak teman yang memiliki minat bakat yang berbeda, dan dari hal yang positif maka kita bisa belajar banyak hal dari hal tersebut. Lalu kehidupan tidak akan menjadi monoton, karena kita akan mempunyai banyak kegiatan yang positif, dan mempunyai hubungan dengan banyak orang sehingga dalam hidup kita pasti ada hal yang menarik dalam pengembangan diri kita. 

Lalu yang terakhir yaitu bisa mengontrol diri, karena dengan kita menyeimbangkan antara belajar dan kehidupan sosial maka kita sebelum masuk ke lingkup pertemanan atau komunitas bisa mengetahui apakah lingkup atau komunitas ini baik untuk diri saya atau malah menjerumuskan saya ke hal yang buruk, karena kita sudah mempunyai bekal yaitu ilmu pemahaman akan lingkup pertemanan, sehingga tidak salah memutuskan dalam memilih lingkup pertemanan ataupun komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun