Rindu yang menempel diam-diam, Â
seperti embun di dedaunan pagi, Â
menitipkan pesan yang hanya bisa ku rasa.
Apakah rindu ini milikmu? Â
Atau mungkin milikku, Â
yang lupa ku titipkan pada malam Â
saat bintang-bintang diam tak bicara?
Siapa yang menaruh rindu Â
di atas lukaku yang belum lama kering? Â
Rindu yang menetes pelan, Â
membasahi perih yang baru saja ingin ku lupakan. Â
Apakah ini cara rindu bekerja, Â
menghidupkan kembali luka yang seharusnya Â
telah hilang dalam ingatan?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!