Mohon tunggu...
Robitul Ilmi
Robitul Ilmi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Curhat Kok Malu?

4 Maret 2018   21:52 Diperbarui: 4 Maret 2018   23:21 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Kesuksesan sebuah unit satuan pendidikan (sekolah) tergantung kepada kinerja guru BK", kalimat tersebut memiliki banyak makna. Memang, banyak sekolah dimana guru BK nya yang tidak berjalan sesuai dengan mestinya. Namun, apabila guru BK sudah bekerja sesuai tugasnya, tapi para siswa tidak membantu, maka itu sama saja.

Banyak siswa yang menganggap guru BK hanyalah tempat bagi siswa yang punya masalah serius saja. Pemikiran seperti inilah yang membuat banyak siswa tidak dapat menyampaikan dan mengkonsultasikan apa-apa yang berada dalam pikirannya. Akibatnya, banyak siswa yang "berhenti" disitu saja. Efeknya, sekolahan pun tidak dapat berkembang.

Agar para siswa dapat lebih berkembang, para siswa diharapkan untuk lebih sering "curhat" kepada guru BK. Untuk bisa membuka pikirannya, ada baiknya para siswa memahami terlebih dahulu asas-asas yang bimbingan dan konseling yang dipegang oleh para guru BK.

1. Asas Kerahasiaan

Asas kerahasiaan (confidential) adalah asas yang menghendaki untuk merahasiakan semua data yang diberikan oleh siswa. Guru BK yang tidak berhak untuk menyebar luaskan semua rahasia yang diceritakan siswa kepada guru BK. Dengan adanya asas kerahasiaan ini, para siswa seharusnya tidak perlu malu lagi untuk menceritakan rahasianya kepada guru BK karena kerahasiaan masalah mereka terjamin.

2. Asas Kesukarelaan

Asas kesukarelaan adalah asas yang yang menuntut agar siswa dapat sukarela untuk mengikuti/menjalani semua kegiatan layanan bimbingan. Dengan kata lain, para siswa dituntut agar secara sukarela menceritakan masalah yang mereka alami tanpa paksaan pihak mana pun. Dalam hal ini, guru BK lah yang bertugas untuk menumbuhkan rasa sukarela dalam diri para siswa agar mereka mau menceritakan permasalahan yang mereka alami.

3. Asas Keterbukaan

Asas keterbukaan adalah asas yang menghendaki para siswa agar bersikap terbuka baik dalam menyampaikan informasi maupun menerima informasi. Para siswa diharapkan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura dalam menyampaikan semua permasalahan mereka karena apabila ada informasi yang disembunyikan, maka guru BK tidak akan dapat memberikan bimbingan secara benar. Akibatnya, siswa yang tidak mendapatkan bimbingan secara bena, mereka tidak akan bisa berkembang. Dalam hal ini, guru BK juga bertugas untuk menumbuhkan sikap keterbukaan dalam diri siswa. Sebelum para siswa menunjukkan keterbukaannya, guru BK harus menunjukkan bahwa dirinya juga terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini masih ada hubungannya dengan asas kerahasiaan dan asas kesukarelaan.

4. Asas Kegiatan

Asas kegiatan adalah asas yang menuntut agar para siswa yang menjadi sasaran kegiatan layanan BK dapat berperan aktif. Guru BK juga bertugas untuk mendorong dan memotivasi para siswa agar mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan yang dilakukan.

5. Asas Kemandirian

Asas kemandirian adalah asas yang menghendaki agar para siswa bertindak seperti tujuan awal bimbingan konseling, yaitu menjadi individu yang mandiri, dapat mengenali dirinya sendiri, serta mampu mengambil keputusan secara tepat. Disini guru BK bertugas untuk membimbing para siswa agar mampu bersikap lebih mandiri.

6. Asas Kekinian

Asas kekinian adalah asas yang menuntut agar sasaran bimbingan konseling (dalam hal ini adalah permasalahan para siswa) bersifat kekinian, terbaru, atau sekarang. Masalah masa lalu atau masa depan yang dialami para siswa hanya dilihat sebagai dampak yang masih berkaitan dengan permasalahan yang mereka alami saat ini.

7. Asas Kedinamisan

Asas kedinamisan adalah asas yang menghendaki agar para siswa terus bergerak maju. Para siswa diharapkan senantiasa menceritakan semua permasalahannya agar terus maju dan berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Asas Keterpaduan

Asas keterpaduan adalah asas yang menuntut kegiatan layanan bimbingan konseling berjalan dengan baik. Kedua belah pihak diharapkan dapat bekerja sama dengan baik sehingga dapat membuahkan hasil yang maksimal. Dalam hal ini, sangatlah penting antara guru BK dan siswa untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik.

9. Asas Kenormatifan

Asas kenormatifan adalah asas yang menghendaki agar semua kegiatan layanan bimbingan konseling berjalan sesuai dengan norma-norma yang ada, baik itu norma agama, hukum, peraturan, maupun adat istiadat. Selain itu, dengan adanya asas ini, para siswa dapat lebih mengetahui, menghayati, dan mengamalkan norma-norma yang ada.

10. Asas Keahlian

Asas keahlian adalah asas yang menuntut agar seluruh kegiatan layanan bimbingan konseling dilakukan dengan seseorang yang profesional. Guru BK diharapkan adalah seseorang yang sudah ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Profesionalitas dari guru BK harus terwujud dengan baik, baik dalam menjalankan semua kegiatan layanan bimbingan maupun dalam menjalankan seluruh kode etik bimbingan dan konseling. Ini semua dilakukan agar para siswa yang mencari bimbingan dalam menyelesaikan masalah mereka tidak akan sampai masuk ke jalan yang salah.

11. Asas Alih Tangan Kasus

Asas alih tangan kasus adalah asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang sudah tidak mampu lagi untuk menangani kasus tersebut dapat menyerahkannya secara tepat kepada pihak yang lebih ahli atau kompeten. Dalam hal ini, guru BK dapat menerima maupun memberikan kasusnya. Guru BK dapat menerima kasus yang berasal dari orang tua murid atau guru-guru lainnya. Sebaliknya, guru BK apabila sudah tidak mampu lagi dapat menyerahkan kasus yang ditanganinya kepada pihak lain yang lebih ahli atau kompeten baik dalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

12. Asas Tut Wuri Handayani

Asas tut wuri handayani adalah asas yang menghendaki agar semua kegiatan layanan bimbingan konseling yang dilakukan dapat menciptakan rasas mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan ketauladanan, dan memberikan dorongan maupun motivasi. Dalam hal ini, diharapkan agar para siswa dapat menceritakan semua permasalahan yang mereka alami dengan nyaman.

Dengan adanya semua asas yang dipegang oleh guru bimbingan konseling, maka seharusnya para siswa tidak perlu takut lagi untuk menceritakan semua permasalahan yang mereka alami. Dengan begitu, para siswa dapat berkembang lagi dari sebelumnya. Siswa yang berkembang itu juga lah yang dapat membuat sekolahan menjadi lebih maju dari waktu ke waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun