Dan untukmu, telah aku baca email yang kau kirim. Aku senang kau bisa datang ke Melbourne. Kebetulan minggu depan di kafe tempat kerjaku ada opera jalanan. Malam harinya akan ada diskusi tentang komunisme. Sungguh menarik bukan? Diskusi terbuka yang tak akan kau dapat di Indonesia. Aku yakin kau sudah tak sabar ingin segera kemari.
V
Satu kisah telah kau buat walaupun kenyataannya tak banyak orang yang tahu tentang sosok dan segala kisah-kisahmu. Tapi kau cukup bangga mampu berkisah. Sebuah mimpi yang telah lama kau pendam. Menjadi juru kisah.
Diluar langit pagi semburat biru. Cerah sekali. Tiba-tiba kau tersentak. Penerbangan ke Melbourne jam delapan pagi ini! Segera kau bergegas untuk berbenah. Tidak boleh terlambat sampai di bandara. Hatimu terus berdebar. Tak kuat menahan rasa rindu untuk bertemu seorang kawan lama yang telah menantimu di negeri sebrang.
Tugasmu hampir selesai. Kisah ini harus segera disampaikan. Sebuah kisah sederhana. Kisah seorang kawan tentang seorang kawan untuk kawannya. ***
Robin Dos Santos Soares dan Bung Kapit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H