Mohon tunggu...
Robigustas
Robigustas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis riang

Suka pizza. *Setiap nama yang ada di cerpen, bukanlah nama sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cukur Rambut

11 Juli 2023   19:07 Diperbarui: 13 Juli 2023   20:26 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tukang cukur (Thinkstockphotos) 

Ia sisir-sisir dengan jari. Ia berkaca. Dilihatnya memang sudah panjang. Rambut sebelah pinggir sudah melewati telinga. Di kedua sisinya.

Bagian depan, sudah melewati keningnya. Hampir menyentuh hidungnya yang mancung. Nanti ia ke tempat cukup rambut.

Ia mulai rapihkan laporan-laporan dari tim di kantor. Ia amati per angka. Sebab ia khawatir ada kesalahan. Dan umumnya begitu. Tidak sedikit yang salah ketika membuat laporan keuangan.

Anak-anaknya sudah mulai bangun. Dimulai anak pertama yang bangun. Disuruh minum susu. Tak lama, adiknya bangun. Anak kedua Zaid.

Isterinya lagi-lagi menyuruh anak kedua itu minum susu. Keduanya setiap pagi memang minum susu.

Anak-anak Zaid masih kecil. Keduanya masuk ketegori balita. Antara anak pertama dengan kedua hanya berjarak satu setengah tahun. Keduanya sangat tampan.

Isteri Zaid sudah selesai mandi, buat sarapan---kemudian menyuruh kedua anaknya mandi. Langsung heboh. Selalu begitu jika keduanya ingin mandi.

Mainan yang keduanya tahu hidup di air, dibawanya ke kamar mandi. Katanya, "Ini kan mahluk hidup yang hidup di air," kata anak pertama Zaid sembari menunjuk mainan ikan-ikanan.

Pun dengan kedua, sama. Ikut-ikutan menunjuk ikan-ikanan dan mengopi ucapan kakaknya. Selain mandi, di kamar mandi keduanya main.

Selesai mandi dan sudah berpakaian, keduanya lalu makan. Begitu hampir setiap hari.

Usai itu, main dan nonton TV. Untuk nonton TV, Zaid membatasinya. Lebih baik main dengan mainan yang ada daripada nonton TV---karena sedikit bergerak, kata Zaid. Isterinya setuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun